Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang segera menggelar Festival Semarang Rumah (k)Ita (SRK) untuk mengangkat potensi seni dan kreativitas para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso di Semarang, Rabu, menyebutkan festival SRK berlangsung 21-22 Januari 2023 di mBulu Creative Hub, Pasar Bulu, Semarang.
"Saat ini sudah terdapat 20 tenant yang akan menyemarakkan launching Semarang Rumah (k)Ita mulai dari produk lokal kriya, kuliner, fesyen, lukisan, hingga seni pertunjukan," kata Wing.
Festival yang menjadi wadah, sekaligus ruang pamer bagi seni budaya, ekonomi kreatif, dan UMKM Kota Semarang tersebut gratis dan terbuka untuk masyarakat umum. Tak hanya seni pertunjukan, kata dia, ada juga Wayang on the Street, pemutaran film sineas lokal, fashion show, musik keroncong hingga live musik selama 2 hari berturut-turut.
Musik ambyaran bersama Hendra Kumbara pada digelar Sabtu (21/1) dan performa Roy Jeconiah (mantan vokalis grup band Boomerang) pada Minggu (22/1) mendatang. Pada saat yang sama juga akan diluncurkan kalender event Kota Semarang tahun 2023, logo HUT ke-476 Kota Semarang, serta launching dan pertunjukan para musisi lokal yang tergabung dalam Komunitas Suara Ratan, komunitas yang menjadi wadah bagi musisi, seniman dan band indi, lokal dan jalanan untuk berekspresi.
"Dengan berbagai capaian serta keberhasilan yang diraih Kota Semarang diakui Kota Semarang sebagai rumah yang aman, nyaman, kondusif sehingga mendongkrak potensi yang ada termasuk dari sisi pariwisata," kata Wing.
Baca juga: Konser musik Coachella ditayangkan secara langsung di YouTube
Baca juga: Pemkab Lombok Timur mendukung pelaksanaan Festival Musik Kecimol 2023
Wing mengungkapkan bahwa Kota Semarang dengan segala potensinya akan menjadi "jujugan" (lokasi kunjungan) yang membuat orang kangen untuk berkunjung kembali ke Kota Semarang.
Ke depan, festival tersebut akan digelar secara rutin dengan terus melakukan evaluasi serta penyempurnaan acara dan sarana prasarana sehingga mampu membuka jalan berkembangnya budaya lokal dan potensi kreatif Kota Semarang.
"Saat ini sudah terdapat 20 tenant yang akan menyemarakkan launching Semarang Rumah (k)Ita mulai dari produk lokal kriya, kuliner, fesyen, lukisan, hingga seni pertunjukan," kata Wing.
Festival yang menjadi wadah, sekaligus ruang pamer bagi seni budaya, ekonomi kreatif, dan UMKM Kota Semarang tersebut gratis dan terbuka untuk masyarakat umum. Tak hanya seni pertunjukan, kata dia, ada juga Wayang on the Street, pemutaran film sineas lokal, fashion show, musik keroncong hingga live musik selama 2 hari berturut-turut.
Musik ambyaran bersama Hendra Kumbara pada digelar Sabtu (21/1) dan performa Roy Jeconiah (mantan vokalis grup band Boomerang) pada Minggu (22/1) mendatang. Pada saat yang sama juga akan diluncurkan kalender event Kota Semarang tahun 2023, logo HUT ke-476 Kota Semarang, serta launching dan pertunjukan para musisi lokal yang tergabung dalam Komunitas Suara Ratan, komunitas yang menjadi wadah bagi musisi, seniman dan band indi, lokal dan jalanan untuk berekspresi.
"Dengan berbagai capaian serta keberhasilan yang diraih Kota Semarang diakui Kota Semarang sebagai rumah yang aman, nyaman, kondusif sehingga mendongkrak potensi yang ada termasuk dari sisi pariwisata," kata Wing.
Baca juga: Konser musik Coachella ditayangkan secara langsung di YouTube
Baca juga: Pemkab Lombok Timur mendukung pelaksanaan Festival Musik Kecimol 2023
Wing mengungkapkan bahwa Kota Semarang dengan segala potensinya akan menjadi "jujugan" (lokasi kunjungan) yang membuat orang kangen untuk berkunjung kembali ke Kota Semarang.
Ke depan, festival tersebut akan digelar secara rutin dengan terus melakukan evaluasi serta penyempurnaan acara dan sarana prasarana sehingga mampu membuka jalan berkembangnya budaya lokal dan potensi kreatif Kota Semarang.