Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menyatakan Festival Kecimol (Musik tradisional Lombok) yang akan digelar 25 Januari 2023 dapat mendukung perkembangan kesenian dan ekonomi kreatif masyarakat di daerah setempat.

"Jumlah kelompok kecimol di Lombok Timur ini banyak," kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur Iswan Rahmadi dalam keterangan di Selong, Kamis.

Ia mengatakan, berdasarkan data jumlah kecimol di wilayah Lombok Timur mencapai 130 kelompok atau grup dan setiap grup memiliki 40 orang anggota. Jika mereka pasangan suami istri dan rata rata punya satu anak maka jumlahnya 120 orang.

"Kalkulasi, 40 kali 3 kali 120, maka dampaknya bisa dirasakan oleh 15.600 orang. Itu secara hitungan ekonomi," katanya.

Ia mengatakan, festival ini berdampak ekonomi, sehingga memberikan manfaat seluasnya ke masyarakat termasuk para pelaku UMKM.

Oleh karena itu, pemerintah daerah mendukung acara tersebut secara proporsional untuk melakukan pembinaan, karena kesenian kecimol kerap dipandang negatif atas atraksi atau penampilan yang disuguhkan sering tidak sesuai dengan adat ketimuran.

"Karena itu, Asosiasi Kecimol NTB ini hadir, sudah ada aturan. Diantaranya diatur dilarang konsumsi miras dan berpakaian tidak pantas serta setelah pentas harus tertib," katanya.

Jika aturan ini dilanggar, informasi dari pengurus sanksinya sangat tegas mulai dari teguran sampai dikeluarkan dari asosiasi. Karena itu ia meyakini Festival Kecimol yang ikuti 100 kelompok kecimol ini bisa memberikan atraksi atau penampilan terbaik tanpa mengabaikan nilai dan adat ketimuran yang dimiliki masyarakat.

"Keterlibatan pemerintah dalam setiap kegiatan masyarakat sangat penting sebagai bentuk pembinaan dan menjaga keberlanjutan kegiatan yang diinisiasi masyarakat. Konteksnya dalam penyelenggaraan kegiatan ini, saya kira kita sangat proporsional," katanya.


 

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024