Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Fathul Bahri meminta kepada grup musik Kecimol (gabungan musik tradisional dan modern) untuk menaati aturan, sehingga tidak mengganggu ketertiban masyarakat.
“Tadi saya sudah dengar ada aturan main atau Awiq-awiq yang dibuat dan telah disepakati bersama. Saya minta itu dipegang teguh dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab,” kata Fathul Bahri saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Asosiasi Kecimol (AK) NTB di Desa Sisik Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah, Selasa.
Acara yang digagas oleh AK NTB tersebut dihadiri oleh puluhan Kecimol dari pulau Lombok. Kegiatan tersebut juga dibanjiri penonton dan crew dari masing-masing grup musik.
“Pro kontra soal keberadaan Kecimol adalah lumrah, namun yang penting jangan sampai mematikan usaha orang lain,” katanya.
Ia menjelaskan, banyak orang yang datang kepada dirinya untuk tidak memberikan izin, akan tetapi di satu sisi ada ratusan orang menggantungkan hidupnya melalui kesenian ini.
Karena Kecimol adalah salah satu mata pencaharian mereka, meski demikian bupati tidak ingin Kecimol membuat kegaduhan di tengah masyarakat dengan penari erotis.
“Karena itu harus ada aturan main yang mengatur tentang tata cara di jalan dan joget,” katanya.
"Banyak yang protes kepada saya, saya katakan saya juga tidak setuju, tetapi di satu sisi kita juga harus memikirkan tentang hajat hidup mereka di mana Kecimol merupakan mata pencaharian mereka,” katanya lagi.
Kegiatan ini juga, kata bupati, berdampak kepada pedagang kecil masyarakat. Berdasarkan informasi ada sekitar 500 pedagang kecil yang mendapatkan penghasilan dari keramaian ini.
“Yang penting Kecimol ini harus diatur dan ditertibkan melalui aturan, agar tidak menjadi kesenian yang mengundang sahwat” katanya.
Bupati juga mengingatkan agar di jalan Kecimol tidak joget yang mengundang penilaian buruk masyarakat, terlebih lagi Kecimol sering dianalogikan sebagai grup yang kerap mengundang kemacetan dan keributan di jalan. Maka jika itu terjadi, yang paling susah adalah pemerintah desa, aparat kepolisian.
“Semua orang harus saling hormat menghormati, sebab pengguna jalan tidak hanya Kecimol tetapi pengendara, pejalan kaki juga memiliki hak yang sama di jalan itu,” katanya
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Kecimol NTB Suhardi mengatakan, kegiatan ini dihajatkan untuk sosialisasi dan evaluasi tahunan terhadap perubahan dunia Kecimol untuk menjadi lebih baik ke depannya.
“Kami berharap melalui ulang tahun ini kami akan lebih baik dari sebelumnya, sehingga apa yang diinginkan masyarakat agar keburukan itu bisa kami perbaiki," katanya.
Organisasi ini, kata Suhardi, memiliki aturan main yang sangat ketat. Dengan aturan yang ketat ini sebanyak 30 persen Kecimol di NTB ini belum diakomodasi dalam organisasi, karena belum mengikuti aturan main organisasi.
Baca juga: Solois muda Aufa hadirkan harmonisasi apik pungkasi Gigs Kamisan
Baca juga: Kemendikbudristek mendukung program perlindungan diri musisi tradisional
"Apapun keadaannya mereka adalah saudara kita, Kami doakan agar mereka mau sadar bahwa kita hidup di bumi yang penuh dengan tatanan tata kerama, walaupun satu yang berbuat kita semua kena imbasnya," katanya.