Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Seorang balita usia 3 tahun berinisial EA asal Desa Wajegeseng, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, meninggal dunia, diduga akibat tenggelam pada sebuah kolam ikan rumah orang tuanya.
Kapolsek Kopang, AKP Suherdi di Praya, Jumat mengatakan kronologis kejadiannya ketika korban makan siang bersama kakak dan orang tuanya.
Setelah selesai makan korban ke luar rumah untuk bermain, sedangkan ayahnya membersihkan bekas makan anaknya dan beres-beres rumah.
"Sekitar 20 menit kemudian Ayah korban ke luar rumah untuk mencari anaknya di sekitar rumah namun tidak ditemukan," katanya.
Ia berusaha mencari lagi dan korban ditemukan dalam keadaan mengapung dengan posisi telungkup di dalam kolam kecil depan rumah mereka
"Kedalaman kolam tersebut sekitar 70 cm dan luas sekitar 2 meter," katanya.
Kemudian orang tua korban berteriak meminta tolong dan langsung mengangkat korban membawanya ke Puskesmas Wajageseng.
Namun di dalam perjalanan sepeda motor yang digunakan kehabisan bensin dan korban tidak ada tanda kehidupan sama sekali, sehingga orang tua korban kembali membawanya pulang.
Menerima laporan tentang kejadian tersebut anggota Polsek Kopang langsung turun ke TKP untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi saksi.
Orang tua korban menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi yang dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan penolakan.
Sementara ibu korban saat ini menjadi TKW di Singapura sekitar 1 tahun, karena kejadian tersebut ibu korban akan pulang ke Lombok.
Berdasarkan pengakuan orang tua korban untuk sementara kolam ikan tersebut dibuat dan dipergunakan sebagai tempat kebutuhan sehari-hari untuk mencuci piring dan pakaian.
"Korban merupakan 2 bersaudara dan tinggal bersama ayahnya" katanya.
Kapolsek Kopang, AKP Suherdi di Praya, Jumat mengatakan kronologis kejadiannya ketika korban makan siang bersama kakak dan orang tuanya.
Setelah selesai makan korban ke luar rumah untuk bermain, sedangkan ayahnya membersihkan bekas makan anaknya dan beres-beres rumah.
"Sekitar 20 menit kemudian Ayah korban ke luar rumah untuk mencari anaknya di sekitar rumah namun tidak ditemukan," katanya.
Ia berusaha mencari lagi dan korban ditemukan dalam keadaan mengapung dengan posisi telungkup di dalam kolam kecil depan rumah mereka
"Kedalaman kolam tersebut sekitar 70 cm dan luas sekitar 2 meter," katanya.
Kemudian orang tua korban berteriak meminta tolong dan langsung mengangkat korban membawanya ke Puskesmas Wajageseng.
Namun di dalam perjalanan sepeda motor yang digunakan kehabisan bensin dan korban tidak ada tanda kehidupan sama sekali, sehingga orang tua korban kembali membawanya pulang.
Menerima laporan tentang kejadian tersebut anggota Polsek Kopang langsung turun ke TKP untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi saksi.
Orang tua korban menerima kejadian tersebut sebagai sebuah musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi yang dibuktikan dengan menandatangani surat pernyataan penolakan.
Sementara ibu korban saat ini menjadi TKW di Singapura sekitar 1 tahun, karena kejadian tersebut ibu korban akan pulang ke Lombok.
Berdasarkan pengakuan orang tua korban untuk sementara kolam ikan tersebut dibuat dan dipergunakan sebagai tempat kebutuhan sehari-hari untuk mencuci piring dan pakaian.
"Korban merupakan 2 bersaudara dan tinggal bersama ayahnya" katanya.