Kota Bogor (ANTARA) - Institut Pertanian Bogor (IPB) University bekerja sama dengan Indonesia One Health University Network (Indohun) meresmikan program penguatan kesehatan global melalui agromaritim yang disebut Global Health Agromaritim-One Health Collaborating Center (GHA-OHCC).

Rektor IPB University, Prof Arif Satria meresmikan program tersebut bersama perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Indohun di IPB International Convention Center, Bogor, Jawa Barat  Rabu,

Dalam acara ini dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman antara IPB University dan Indohun. Menurut Arif, program Global Health Agromaritim diperlukan karena sudah saatnya analisis penyakit tidak hanya pada hewan ataupun pada manusia. Saat ini, dengan adanya penyakit COVID-19 membuktikan bahwa bahaya penyakit dari hewan menjadi ancaman serius bagi manusia.

"Meyakini bahwa kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan itu menyatu. Sekarang kita tidak bisa lagi memisahkan kesehatan hewan, kesehatan manusia, dan sebagainya," kata Arif.

Arif mengemukakan analisis terhadap kesehatan manusia dan hewan harus bersatu karena sumber penyakit masa depan adalah zoonosis (penyakit dari hewan). Sumber penyakit akan bersumber dari hewan, kata dia, sehingga diperlukan dokter hewan. Oleh karena tidak selamanya dokter manusia harus sendiri menyelesaikan masalah kesehatan sehingga kolaborasi dokter hewan dan dokter manusia ini menjadi penting, menjadi keniscayaan agar ada solusi.

Kedua, lanjut Arif, sekarang  kesehatan lingkungan hal yang penting karena banyak penyembuhan (healing) yang bisa dilakukan di alam. "Healing, dengan healing di pantai di alam. Alam ini jadi kekuatan untuk pengobatan kita. Alam kita menjadi penting untuk kesehatan kita sehingga IPB melalui pendekatan agromaritim one health ini untuk bisa memanfaatkan berbagai sumber daya di bidang agromaritim untuk bisa memecahkan masalah kesehatan," kata dia.

Baca juga: Peningkatan literasi keuangan harus terus digerakkan bersama
Baca juga: Pertamina-IPB bersinergi kembangkan biogas mikroalga di NTB

Arif mencontohkan,  penerapan agronomi penting yakni obat-obat herbal untuk mengurangi ketergantungan bahan obat-obatan yang masih 90 persen masih impor. Padahal, kata Arif, Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber hayati baik laut maupun tanaman obat, banyak sekali yang bisa dieksplor lebih jauh untuk menjadi obat-obatan andalan mengatasi masalah kesehatan kita.

"Saya kira agromaritim one health ini satu obat-obatan, kemudian dari sisi jasa lingkungan yang bisa dimanfaatkan seperti proses healing. Kerja sama dengan kedokteran manusia untuk menyelesaikan zoonosis. Jadi saya kira langkah itu harus kita dorong," katanya.

 

Pewarta : Linna Susanti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024