Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menerima kunjungan Wakil Gubernur Wilayah Samarkand Rustam Kobilov yang membahas seputar tawaran destinasi transit bagi jamaah umrah Indonesia di salah satu wilayah Uzbekistan tersebut.
“Mereka menawarkan untuk jamaah umrah kita transitnya di Samarkand dengan asumsi perjalanan delapan jam setengah ke Samarkand, plus Saudi tiga setengah jam. Ya, intinya menarik,” kata Muhaimin usai menerima kunjungan di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Jumat.
Tawaran tersebut pun disambut Muhaimin dengan dua syarat, salah satunya ialah biaya yang dikeluarkan oleh jamaah umrah Indonesia lebih murah untuk transit di Samarkand, Uzbekistan, dibandingkan transit ke Turkiye. “Syarat yang kedua, fasilitas infrastruktur di Samarkand itu memadai, katanya sih sudah dibangun hotel-hotel baru,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa wilayah Samarkand, Uzbekistan, potensial sebagai destinasi wisata religi yang menarik lantaran terdapat perawi hadis Imam Al-Bukhari dan Imam Tirmidzi yang begitu populer bagi masyarakat Indonesia. “Orang Indonesia semuanya kenal Imam Al-Bukhari karena kita mendapatkan hadis kan dari Imam Al-Bukhari. Imam Al-Bukhari ini ya semua fanatik lah,” katanya pula.
Muhaimin didampingi oleh anggota Komisi III DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal dan Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza saat menerima kunjungan delegasi Uzbekistan yang datang sekitar pukul 10.00 WIB tersebut.
Baca juga: Komisi XI DPR minta perusahaan sawit salurkan CSR
Baca juga: KPU sebut enetapan dapil DPR dan DPRD paling lambat 9 Februari
Rustam Kobilov mewakili Duta Besar Uzbekistan Ulugbek Rozukulov yang berhalangan hadir. Ia kemudian memberikan sejumlah cinderamata dari Uzbekistan kepada Muhaimin, di antaranya buku tentang sejarah dan budaya Uzbekistan hingga tatakan kayu Al Quran.
Diketahui, Samarkand merupakan salah satu kota berpenghuni paling tua di Asia Tengah dengan sejarah lebih dari 2.500 tahun. Samarkand pernah menjadi sebuah pusat di Jalur Sutra kuno. Pada 2001, UNESCO menambahkan kota itu ke dalam Daftar Warisan Dunia karena banyaknya peninggalan budaya dan situs bersejarah, seperti Registan Square dan Observatorium Ulugh Beg.
“Mereka menawarkan untuk jamaah umrah kita transitnya di Samarkand dengan asumsi perjalanan delapan jam setengah ke Samarkand, plus Saudi tiga setengah jam. Ya, intinya menarik,” kata Muhaimin usai menerima kunjungan di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Jumat.
Tawaran tersebut pun disambut Muhaimin dengan dua syarat, salah satunya ialah biaya yang dikeluarkan oleh jamaah umrah Indonesia lebih murah untuk transit di Samarkand, Uzbekistan, dibandingkan transit ke Turkiye. “Syarat yang kedua, fasilitas infrastruktur di Samarkand itu memadai, katanya sih sudah dibangun hotel-hotel baru,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa wilayah Samarkand, Uzbekistan, potensial sebagai destinasi wisata religi yang menarik lantaran terdapat perawi hadis Imam Al-Bukhari dan Imam Tirmidzi yang begitu populer bagi masyarakat Indonesia. “Orang Indonesia semuanya kenal Imam Al-Bukhari karena kita mendapatkan hadis kan dari Imam Al-Bukhari. Imam Al-Bukhari ini ya semua fanatik lah,” katanya pula.
Muhaimin didampingi oleh anggota Komisi III DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal dan Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza saat menerima kunjungan delegasi Uzbekistan yang datang sekitar pukul 10.00 WIB tersebut.
Baca juga: Komisi XI DPR minta perusahaan sawit salurkan CSR
Baca juga: KPU sebut enetapan dapil DPR dan DPRD paling lambat 9 Februari
Rustam Kobilov mewakili Duta Besar Uzbekistan Ulugbek Rozukulov yang berhalangan hadir. Ia kemudian memberikan sejumlah cinderamata dari Uzbekistan kepada Muhaimin, di antaranya buku tentang sejarah dan budaya Uzbekistan hingga tatakan kayu Al Quran.
Diketahui, Samarkand merupakan salah satu kota berpenghuni paling tua di Asia Tengah dengan sejarah lebih dari 2.500 tahun. Samarkand pernah menjadi sebuah pusat di Jalur Sutra kuno. Pada 2001, UNESCO menambahkan kota itu ke dalam Daftar Warisan Dunia karena banyaknya peninggalan budaya dan situs bersejarah, seperti Registan Square dan Observatorium Ulugh Beg.