Mataram (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, tahun 2023 akan melaksanakan program pemugaran rumah kumuh atau rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 20 unit.
Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad di Mataram, Jumat, mengatakan, pelaksanaan program pemugaran rumah kumuh itu saat ini dalam tahap seleksi sasaran di tingkat kelurahan.
"Calon penerima bantuan pemugaran RTLH diajukan lingkungan, kemudian diseleksi kelurahan, selanjutnya barulah kita turun melihat layak atau tidaknya rumah yang diajukan kelurahan untuk dapat bantuan pemugaran," katanya.
Dalam program pemugaran rumah kumuh, menurutnya, satu unit rumah sasaran mendapatkan bantuan sebesar Rp16 juta untuk kategori renovasi. Sedangkan untuk rumah kumuh yang dibangun baru mendapatkan bantuan Rp23 juta.
Bantuan yang diberikan itu bukan uang tunai, melainkan dalam bentuk bahan bangunan sekaligus untuk pembayaran ongkos tukang.
"Untuk rumah kumuh yang bangun baru, harus dipastikan bahwa lahan tempat bangunan rumah adalah hak milik sendiri bukan orang lain. Jangan sampai setelah kita bangun ada pihak lain yang menggugat," katanya.
Lebih jauh Djaswad mengatakan, rencana pemugaran rumah kumuh tahun 2023 sengaja ditargetkan 20 unit, namun tidak menutup kemungkinan jika ada dana tambahan juga akan dilakukan tambahan unit sasaran.
"Seperti program tahun 2022, jumlah rumah kumuh yang kita pugar sebanyak 30 unit. Semoga tahun ini kita bisa memugar RTLH lebih banyak lagi," katanya.
Ia mengatakan, program bantuan pemugaran rumah kumuh itu merupakan salah satu dari lima program kemaslahatan umat yang dilaksanakan Baznas Kota Mataram, yakni program "Mataram Peduli".
"Pelaksanaan program 'Mataram Peduli' tersebut juga bersumber dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas Mataram dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) muslim di lingkup Pemerintah Kota Mataram," katanya.
Di sisi lain, menyinggung tentang target pengumpulan ZIS tahun 2023, Djaswad menyebutkan, besaran target ZIS tahun ini Rp6 miliar, atau meningkat dari tahun 2022 dengan target sebesar Rp5,5 miliar.
"Realisasi tahun 2022 sebesar Rp5,8 miliar atau melampaui target yang ditetapkan menjadi motivasi kami menaikkan target 2023 menjadi Rp6 miliar. Semoga bisa tercapai," katanya.
Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mataram H Djaswad di Mataram, Jumat, mengatakan, pelaksanaan program pemugaran rumah kumuh itu saat ini dalam tahap seleksi sasaran di tingkat kelurahan.
"Calon penerima bantuan pemugaran RTLH diajukan lingkungan, kemudian diseleksi kelurahan, selanjutnya barulah kita turun melihat layak atau tidaknya rumah yang diajukan kelurahan untuk dapat bantuan pemugaran," katanya.
Dalam program pemugaran rumah kumuh, menurutnya, satu unit rumah sasaran mendapatkan bantuan sebesar Rp16 juta untuk kategori renovasi. Sedangkan untuk rumah kumuh yang dibangun baru mendapatkan bantuan Rp23 juta.
Bantuan yang diberikan itu bukan uang tunai, melainkan dalam bentuk bahan bangunan sekaligus untuk pembayaran ongkos tukang.
"Untuk rumah kumuh yang bangun baru, harus dipastikan bahwa lahan tempat bangunan rumah adalah hak milik sendiri bukan orang lain. Jangan sampai setelah kita bangun ada pihak lain yang menggugat," katanya.
Lebih jauh Djaswad mengatakan, rencana pemugaran rumah kumuh tahun 2023 sengaja ditargetkan 20 unit, namun tidak menutup kemungkinan jika ada dana tambahan juga akan dilakukan tambahan unit sasaran.
"Seperti program tahun 2022, jumlah rumah kumuh yang kita pugar sebanyak 30 unit. Semoga tahun ini kita bisa memugar RTLH lebih banyak lagi," katanya.
Ia mengatakan, program bantuan pemugaran rumah kumuh itu merupakan salah satu dari lima program kemaslahatan umat yang dilaksanakan Baznas Kota Mataram, yakni program "Mataram Peduli".
"Pelaksanaan program 'Mataram Peduli' tersebut juga bersumber dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun Baznas Mataram dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) muslim di lingkup Pemerintah Kota Mataram," katanya.
Di sisi lain, menyinggung tentang target pengumpulan ZIS tahun 2023, Djaswad menyebutkan, besaran target ZIS tahun ini Rp6 miliar, atau meningkat dari tahun 2022 dengan target sebesar Rp5,5 miliar.
"Realisasi tahun 2022 sebesar Rp5,8 miliar atau melampaui target yang ditetapkan menjadi motivasi kami menaikkan target 2023 menjadi Rp6 miliar. Semoga bisa tercapai," katanya.