Lombok Barat (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat menyiapkan 20 desa wisata untuk berkompetisi pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
"Ada 20 desa wisata yang sudah kita siapkan ikut ADWI tahun ini. Masing-masing punya keunggulan tersendiri," kata Kepala Dispar Kabupaten Lombok Barat H M Fajar Taufik, di Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ia menyebutkan sebanyak 20 desa tersebut, di antaranya Desa Wisata Kebon Ayu, Narmada, Mekar Sari, Senteluk, Senggigi, Sedau, Batu Kumbung, Lembar Selatan, Buwun Mas, Sekotong Tengah, Sekotong Barat, dan lainnya.
Fajar mengatakan dalam ADWI 2022 lalu, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada berhasil tembus lima besar dalam kategori desa wisata rintisan. Dan pada 2021, Desa Sesaot berhasil menjadi salah satu desa wisata terbaik kategori penerapan kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan (CHSE).
Oleh karena itu, besar harapan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat agar desa wisata yang ikut ADWI 2023 bisa sukses meraih prestasi.
"Kami berharap bisa hattrick, salah satu dari desa nanti mudahan bisa dapat prestasi lagi. Misalnya Kebon Ayu atau yang lainnya saya harap paling tidak tembus tiga besar," ujar Taufik.
Ia mengatakan keberhasilan dalam ajang ADWI diharapkan mampu mendongkrak nama desa wisata hingga mampu mengundang wisatawan untuk datang sehingga pendapatan desa melalui aspek pariwisata bisa lebih meningkat lagi.
Menurut Taufik, tidak ada yang terlalu berbeda dalam syarat dan ketentuan untuk berpartisipasi pada ADWI 2023, hanya saja kategori penilaian yang sebelumnya berjumlah tujuh kategori menjadi lima kategori saja.
Sementara itu, Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Batu Kumbung Munazi mengatakan Desa Wisata Batu Kumbung adalah salah satu desa wisata yang selalu ikut serta sejak ADWI pertama digelar pada 2021.
Pihaknya juga siap untuk ikut kembali menjadi peserta dengan target yang lebih baik.
"Potensi di Desa Batu Kumbung sebenarnya sudah lengkap kalau melihat dari lima kategori penilaian tadi. Tapi mungkin tahun-tahun sebelumnya pengemasan kami belum maksimal jadi hanya sampai di 300 besar saja," ucapnya.
Dengan persiapan dan pengemasan yang lebih maksimal, ia berharap dapat membawa Desa Batu Kumbung maju lebih jauh lagi dalam ajang ADWI 2023.
"Seperti yang dibilang tadi, kami akan mencoba potensi-potensi yang ada, itu dikemas dengan narasi yang lebih menarik dan harapannya paling tidak bisa tembus 50 besar," kata Munazi.
"Ada 20 desa wisata yang sudah kita siapkan ikut ADWI tahun ini. Masing-masing punya keunggulan tersendiri," kata Kepala Dispar Kabupaten Lombok Barat H M Fajar Taufik, di Kabupaten Lombok Barat, Jumat.
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan kriteria-kriteria penilaian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Ia menyebutkan sebanyak 20 desa tersebut, di antaranya Desa Wisata Kebon Ayu, Narmada, Mekar Sari, Senteluk, Senggigi, Sedau, Batu Kumbung, Lembar Selatan, Buwun Mas, Sekotong Tengah, Sekotong Barat, dan lainnya.
Fajar mengatakan dalam ADWI 2022 lalu, Desa Buwun Sejati, Kecamatan Narmada berhasil tembus lima besar dalam kategori desa wisata rintisan. Dan pada 2021, Desa Sesaot berhasil menjadi salah satu desa wisata terbaik kategori penerapan kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan (CHSE).
Oleh karena itu, besar harapan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat agar desa wisata yang ikut ADWI 2023 bisa sukses meraih prestasi.
"Kami berharap bisa hattrick, salah satu dari desa nanti mudahan bisa dapat prestasi lagi. Misalnya Kebon Ayu atau yang lainnya saya harap paling tidak tembus tiga besar," ujar Taufik.
Ia mengatakan keberhasilan dalam ajang ADWI diharapkan mampu mendongkrak nama desa wisata hingga mampu mengundang wisatawan untuk datang sehingga pendapatan desa melalui aspek pariwisata bisa lebih meningkat lagi.
Menurut Taufik, tidak ada yang terlalu berbeda dalam syarat dan ketentuan untuk berpartisipasi pada ADWI 2023, hanya saja kategori penilaian yang sebelumnya berjumlah tujuh kategori menjadi lima kategori saja.
Sementara itu, Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Batu Kumbung Munazi mengatakan Desa Wisata Batu Kumbung adalah salah satu desa wisata yang selalu ikut serta sejak ADWI pertama digelar pada 2021.
Pihaknya juga siap untuk ikut kembali menjadi peserta dengan target yang lebih baik.
"Potensi di Desa Batu Kumbung sebenarnya sudah lengkap kalau melihat dari lima kategori penilaian tadi. Tapi mungkin tahun-tahun sebelumnya pengemasan kami belum maksimal jadi hanya sampai di 300 besar saja," ucapnya.
Dengan persiapan dan pengemasan yang lebih maksimal, ia berharap dapat membawa Desa Batu Kumbung maju lebih jauh lagi dalam ajang ADWI 2023.
"Seperti yang dibilang tadi, kami akan mencoba potensi-potensi yang ada, itu dikemas dengan narasi yang lebih menarik dan harapannya paling tidak bisa tembus 50 besar," kata Munazi.