Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia akan fokus untuk mengusung program kerja sama yang konkret sebagai tuan rumah Forum Air Sedunia atau World Water Forum (WWF) ke-10 pada tahun 2024.
"Seperti G20 Indonesia, kita mau ada langkah jelas setelah nanti WWF ini berjalan. Setiap program yang diusung, setiap isu yang dibahas, harus ada langkah konkret yang bisa kita follow up (tindaklanjuti)," katanya dalam rapat koordinasi terkait Persiapan Penyelenggaraan WWF ke-10, di Jakarta, Jumat.
Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Luhut selaku Ketua Panitia Nasional WWF ke 10 dan turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono selaku Ketua Harian Panitia Nasional, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Kepala BMKG) Dwikorita Karnawati.
Rapat koordinasi membahas kebutuhan yang nantinya diperlukan seperti logistik, transportasi, akreditasi delegasi, keamanan dan pengamanan, hingga publikasi kegiatan. "Masalah air ini sangat penting sekali sekarang untuk masyarakat dunia dan Indonesia. Untuk pertama kalinya juga, Indonesia menjadi tuan rumah forum ini. Hal ini akan jadi langkah baik bagi Indonesia dan dunia, untuk menyampaikan betapa pentingnya air bagi kesejahteraan semua orang," imbuhnya.
Luhut juga ingin dalam acara itu, Indonesia bisa memamerkan hasil pengelolaan air di Sungai Citarum di Jawa Barat dan Danau Batur di Bali. Ia pun berpesan agar seluruh jajaran panitia bisa terus menjaga kekompakan dalam penyelenggaraan ajang internasional tersebut.
"Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah bukanlah proses yang mudah dan sekarang kita sudah mendapatkan kesempatan ini. Mari kita koordinasikan semua dengan sebaik-baiknya," kata Luhut. WWF ke-10 yang diselenggarakan 18-24 Mei 2024 mengangkat tema Water for Shared Prosperity. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan ada enam topik yang akan jadi bahasan dalam WWF ke-10 dan diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret air untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
Keenam topik tersebut yaitu Water for Humans and Nature; Water Security and Prosperity; Disaster Risk Reduction and Management; Cooperation and Hydro-diplomacy; Water and Innovative Finance; dan Knowledge and Technologies.
"Keenam sub-topik dalam WWF ke-10 ini perlu kita kawal dengan baik. Nantinya keenam sub-topik ini akan kita sampaikan dalam Kick Off Meeting 10th World Water Forum yang diselenggarakan pada 15-16 Februari 2023 di Jakarta. Ada 1.000 peserta yang ditargetkan hadir dan hingga sekarang sudah ada total 672 orang yang mendaftar. Kita harapkan kick off meeting nanti bisa jadi awal mula yang baik bagi WWF ke-10," kata Basuki.
Baca juga: SAC Indonesia siap jangkau lebih banyak kota
Baca juga: Menko Marves Luhut sebut lima DPSP tuntas pada 2024
World Water Forum merupakan acara yang diselenggarakan setiap tiga tahun oleh World Water Council, Global Water Partnership, dan negara tuan rumah. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah WWF ke-10 berkat perolehan voting 30 negara dari 36 negara yang masuk dalam Board of Governors World Water Council.
WWF ke-10 menyediakan wadah penting bagi semua pemangku kepentingan di sektor air dalam skala global, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini merupakan tonggak besar kontribusi Indonesia terhadap upaya masyarakat global dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.
"Seperti G20 Indonesia, kita mau ada langkah jelas setelah nanti WWF ini berjalan. Setiap program yang diusung, setiap isu yang dibahas, harus ada langkah konkret yang bisa kita follow up (tindaklanjuti)," katanya dalam rapat koordinasi terkait Persiapan Penyelenggaraan WWF ke-10, di Jakarta, Jumat.
Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Luhut selaku Ketua Panitia Nasional WWF ke 10 dan turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono selaku Ketua Harian Panitia Nasional, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Kepala BMKG) Dwikorita Karnawati.
Rapat koordinasi membahas kebutuhan yang nantinya diperlukan seperti logistik, transportasi, akreditasi delegasi, keamanan dan pengamanan, hingga publikasi kegiatan. "Masalah air ini sangat penting sekali sekarang untuk masyarakat dunia dan Indonesia. Untuk pertama kalinya juga, Indonesia menjadi tuan rumah forum ini. Hal ini akan jadi langkah baik bagi Indonesia dan dunia, untuk menyampaikan betapa pentingnya air bagi kesejahteraan semua orang," imbuhnya.
Luhut juga ingin dalam acara itu, Indonesia bisa memamerkan hasil pengelolaan air di Sungai Citarum di Jawa Barat dan Danau Batur di Bali. Ia pun berpesan agar seluruh jajaran panitia bisa terus menjaga kekompakan dalam penyelenggaraan ajang internasional tersebut.
"Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah bukanlah proses yang mudah dan sekarang kita sudah mendapatkan kesempatan ini. Mari kita koordinasikan semua dengan sebaik-baiknya," kata Luhut. WWF ke-10 yang diselenggarakan 18-24 Mei 2024 mengangkat tema Water for Shared Prosperity. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan ada enam topik yang akan jadi bahasan dalam WWF ke-10 dan diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret air untuk kesejahteraan masyarakat dunia.
Keenam topik tersebut yaitu Water for Humans and Nature; Water Security and Prosperity; Disaster Risk Reduction and Management; Cooperation and Hydro-diplomacy; Water and Innovative Finance; dan Knowledge and Technologies.
"Keenam sub-topik dalam WWF ke-10 ini perlu kita kawal dengan baik. Nantinya keenam sub-topik ini akan kita sampaikan dalam Kick Off Meeting 10th World Water Forum yang diselenggarakan pada 15-16 Februari 2023 di Jakarta. Ada 1.000 peserta yang ditargetkan hadir dan hingga sekarang sudah ada total 672 orang yang mendaftar. Kita harapkan kick off meeting nanti bisa jadi awal mula yang baik bagi WWF ke-10," kata Basuki.
Baca juga: SAC Indonesia siap jangkau lebih banyak kota
Baca juga: Menko Marves Luhut sebut lima DPSP tuntas pada 2024
World Water Forum merupakan acara yang diselenggarakan setiap tiga tahun oleh World Water Council, Global Water Partnership, dan negara tuan rumah. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah WWF ke-10 berkat perolehan voting 30 negara dari 36 negara yang masuk dalam Board of Governors World Water Council.
WWF ke-10 menyediakan wadah penting bagi semua pemangku kepentingan di sektor air dalam skala global, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini merupakan tonggak besar kontribusi Indonesia terhadap upaya masyarakat global dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.