Jakarta (ANTARA) - DBL Indonesia dan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) siap ekspansi ke lebih banyak kota setelah sukses menyelenggarakan kejuaraan atletik pelajar atau Student Athletics Championships (SAC) edisi pertama.
CEO DBL Indonesia Azrul Ananda mengatakan antusias peserta selama penyelenggaraan SAC sangat besar. Bahkan pada final Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyaksikan langsung aksi dari para atlet palajar di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat.
"Selama satu musim ini kami menyelesaikan penyelenggaraan dari sembilan kota hingga final di Jakarta. Bukan hanya antusias dari peserta dengan jumlah 31 ribu dari seluruh Indonesia, hari ini, Presiden Jokowi dan enam menteri turut hadir menyaksikan," kata Azrul di Stadion Madya, Jumat.
Jokowi hadir didampingi sejumlah menteri mulai dari Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Azrul berharap kemeriahan pada edisi pertama SAC Indonesia dapat menjadi pemicu baru bagi olahraga atletik. "Seharusnya olahraga atletik ini menjadi olahraga terpopuler karena ibu dari semua cabang olahraga," ujarnya.
"Ke depan karena ini kolaborasi dengan PASI, kami tentunya akan mengevaluasi secepatnya, penambahan kotanya seperti apa agar lebih banyak peserta dan penambahan nomor perlombaan, serta penjadwalan lebih baik," kata Azrul.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga mengungkapkan gelaran SAC adalah salah satu untuk mencari bibit atlet potensial mulai dari level akar rumput. "Harus dimulai dari bawah, jadi tidak mungkin kita ujug-ujug langsung dapat prestasi bagus. Tapi dengan sekarang 31 ribu peserta dari sembilan kota, mungkin bisa dapat 20-an orang yang bagus, tapi bukan hanya olahraganya saja tapi juga memajukan persatuan dan kesatuan dan suasana gembira. Tahun ini kita akan bikin yang lebih besar, lebih banyak kotanya untuk menjaring dari bawah atlet-atlet atletik yang baru," kata Luhut.
Babak National Championship dari Energen Champion SAC Indonesia bergulir di Stadion Madya, Jakarta pada 11-13 Januari. Sebanyak 336 peserta dari seluruh Indonesia berlomba untuk memperebutkan gelar juara Champion SAC.
Baca juga: PASI sebut SAC Indonesia format baru jaring bibit atlet
Baca juga: PASI Sleman dirikan sekolah atletik
Sebelum memasuki babak puncak National Championship tersebut, para pelajar itu sudah menjadi juara dan runner-up dari sembilan regional qualifiers, serta Best 3 Record untuk lima nomor yang diperlombakan, yakni sprint, estafet, jarak menengah, lompat jauh, dan tolak peluru yang digelar di sembilan Regional Qualifiers sejak akhir Agustus hingga pertengahan Desember 2022 lalu.
Kesembilan wilayah itu adalah Bali Nusa Tenggara (di Mataram), Papua (di Mimika), DI Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (di Banjarmasin), East Java (di Surabaya), North Sumatera (di Medan), DKI Jakarta & Banten (di Jakarta), West Java (di Bandung) dan Central Java (di Semarang).
CEO DBL Indonesia Azrul Ananda mengatakan antusias peserta selama penyelenggaraan SAC sangat besar. Bahkan pada final Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyaksikan langsung aksi dari para atlet palajar di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Jumat.
"Selama satu musim ini kami menyelesaikan penyelenggaraan dari sembilan kota hingga final di Jakarta. Bukan hanya antusias dari peserta dengan jumlah 31 ribu dari seluruh Indonesia, hari ini, Presiden Jokowi dan enam menteri turut hadir menyaksikan," kata Azrul di Stadion Madya, Jumat.
Jokowi hadir didampingi sejumlah menteri mulai dari Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Azrul berharap kemeriahan pada edisi pertama SAC Indonesia dapat menjadi pemicu baru bagi olahraga atletik. "Seharusnya olahraga atletik ini menjadi olahraga terpopuler karena ibu dari semua cabang olahraga," ujarnya.
"Ke depan karena ini kolaborasi dengan PASI, kami tentunya akan mengevaluasi secepatnya, penambahan kotanya seperti apa agar lebih banyak peserta dan penambahan nomor perlombaan, serta penjadwalan lebih baik," kata Azrul.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga mengungkapkan gelaran SAC adalah salah satu untuk mencari bibit atlet potensial mulai dari level akar rumput. "Harus dimulai dari bawah, jadi tidak mungkin kita ujug-ujug langsung dapat prestasi bagus. Tapi dengan sekarang 31 ribu peserta dari sembilan kota, mungkin bisa dapat 20-an orang yang bagus, tapi bukan hanya olahraganya saja tapi juga memajukan persatuan dan kesatuan dan suasana gembira. Tahun ini kita akan bikin yang lebih besar, lebih banyak kotanya untuk menjaring dari bawah atlet-atlet atletik yang baru," kata Luhut.
Babak National Championship dari Energen Champion SAC Indonesia bergulir di Stadion Madya, Jakarta pada 11-13 Januari. Sebanyak 336 peserta dari seluruh Indonesia berlomba untuk memperebutkan gelar juara Champion SAC.
Baca juga: PASI sebut SAC Indonesia format baru jaring bibit atlet
Baca juga: PASI Sleman dirikan sekolah atletik
Sebelum memasuki babak puncak National Championship tersebut, para pelajar itu sudah menjadi juara dan runner-up dari sembilan regional qualifiers, serta Best 3 Record untuk lima nomor yang diperlombakan, yakni sprint, estafet, jarak menengah, lompat jauh, dan tolak peluru yang digelar di sembilan Regional Qualifiers sejak akhir Agustus hingga pertengahan Desember 2022 lalu.
Kesembilan wilayah itu adalah Bali Nusa Tenggara (di Mataram), Papua (di Mimika), DI Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (di Banjarmasin), East Java (di Surabaya), North Sumatera (di Medan), DKI Jakarta & Banten (di Jakarta), West Java (di Bandung) dan Central Java (di Semarang).