Serang (ANTARA) - Walikota Serang Syafrudin mengatakan, Pemkot Serang terus berupaya mempercepat penurunan angka stunting di Kota Serang dengan target di bawah 5 persen pada 2024. "Dari jumlah penduduk Kota Serang yang berjumlah 721.000, prevalensi stunting Kota Serang berada di angka 23,8 persen," kata Syafrudin didampingi Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Asda II) Kota Serang Yudi Suryadi saat menghadiri kegiatan roadshow daring bersama Menko PMK, di Comand center Diskominfo Kota Serang, Jumat.
Kegiatan secara daring tersebut dilakukan sebagai bentuk percepatan dalam penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim di kabupaten/kota se-Indonesia. “Itu didapat berdasarkan hasil survei yang berstatus gizi atau studi status gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022,” kata Syafrudin.
Sementara berdasarkan studi yang dihasilkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) angka stunting di Kota Serang hanya berada di angka 4,32 persen. "Ini ada perbedaan karena survei pusat dan daerah itu ada perbedaan” kata Syafrudin.
Syafrudin juga menambahkan, sebagai bentuk upaya mencegah pertumbuhan stunting, pemerintah Kota Serang juga turut melakukan pembekalan dari sebelum masa pernikahan hingga mengandung dan melahirkan
“Dari mulai sebelum pernikahan sudah diberikan bekal selama 3 bulan selama mengandung. Kemudian setelah melahirkan kami sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama di usia kandungan dari satu bulan sampai melahirkan kemudian usai melahirkan kita kontrol terus” kata Syafrudin.
Menurutnya, beberapa kendala yang dialami Kota Serang pada saat ini adalah pola hidup masyarakat yang rendah dan kesadaran terhadap kebersihan yang kurang. “Dari sisi konsumsi makanan ibu hamil itu sangat berpengaruh, faktor lingkungan, kekumuhan, sanitasi dan air bersih juga menjadi salah satu penyebab” kata Syafrudin.
Baca juga: Mataram meningkatkan kapasitas pendamping keluarga untuk tekan stunting
Baca juga: Optimize village funds to tackle stunting, extreme poverty
Sesuai dengan arahan Presiden RI, kata dia, pemerintah Kota Serang turut menargetkan di tahun 2024, kasus stunting Kota Serang dapat turun di bawah 5 Persen “Pada tahun 2024 mudah-mudahan bisa ada penurunan, bukan tuntas ya, karena dari 24 persen ini tingkat nasional arahan Presiden itu di tahun 2024 itu sekitar 14 persen. Kalau Kota Serang mungkin bisa ditargetkan di bawah 5 persen” kata Syafrudin.
Kegiatan secara daring tersebut dilakukan sebagai bentuk percepatan dalam penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrim di kabupaten/kota se-Indonesia. “Itu didapat berdasarkan hasil survei yang berstatus gizi atau studi status gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2022,” kata Syafrudin.
Sementara berdasarkan studi yang dihasilkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) angka stunting di Kota Serang hanya berada di angka 4,32 persen. "Ini ada perbedaan karena survei pusat dan daerah itu ada perbedaan” kata Syafrudin.
Syafrudin juga menambahkan, sebagai bentuk upaya mencegah pertumbuhan stunting, pemerintah Kota Serang juga turut melakukan pembekalan dari sebelum masa pernikahan hingga mengandung dan melahirkan
“Dari mulai sebelum pernikahan sudah diberikan bekal selama 3 bulan selama mengandung. Kemudian setelah melahirkan kami sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama di usia kandungan dari satu bulan sampai melahirkan kemudian usai melahirkan kita kontrol terus” kata Syafrudin.
Menurutnya, beberapa kendala yang dialami Kota Serang pada saat ini adalah pola hidup masyarakat yang rendah dan kesadaran terhadap kebersihan yang kurang. “Dari sisi konsumsi makanan ibu hamil itu sangat berpengaruh, faktor lingkungan, kekumuhan, sanitasi dan air bersih juga menjadi salah satu penyebab” kata Syafrudin.
Baca juga: Mataram meningkatkan kapasitas pendamping keluarga untuk tekan stunting
Baca juga: Optimize village funds to tackle stunting, extreme poverty
Sesuai dengan arahan Presiden RI, kata dia, pemerintah Kota Serang turut menargetkan di tahun 2024, kasus stunting Kota Serang dapat turun di bawah 5 Persen “Pada tahun 2024 mudah-mudahan bisa ada penurunan, bukan tuntas ya, karena dari 24 persen ini tingkat nasional arahan Presiden itu di tahun 2024 itu sekitar 14 persen. Kalau Kota Serang mungkin bisa ditargetkan di bawah 5 persen” kata Syafrudin.