Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN yang sudah ditetapkan sebagai calon ketua umum PSSI Erick Thohir mengaku bahwa dirinya bukan orang baru di sepak bola Indonesia karena sudah pernah menangani tim-tim populer seperti Persija Jakarta dan Persib Bandung.
"Saya bukan orang baru di sepak bola. Saya 2004 sudah mengurus Persija sama Pak Manila dan Pak Sutiyoso, dan lumayan lah juara. Lalu Persib saya hampir sembilan tahun," kata Erick di Jakarta, Selasa.
Dia menyebut akan mengajak diskusi dan mendengarkan aspirasi dari pihak suporter, dari klub, dan dari wasit mengenai masalah yang dihadapi. Walaupun, Erick mengakui bahwa dirinya sudah paham betul karena pernah menangani klub sepak bola Indonesia.
Pada saat menangani klub-klub sepak bola tersebut, Erick mengatakan dirinya tidak ingin tampil ke depan publik. Namun saat ini, menurutnya adalah saat yang tepat untuk maju dan memperbaiki sepak bola Indonesia yang merupakan olahraga nomor satu yang dijiwai oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Dia menuturkan bahwa tragedi Kanjuruhan adalah titik di mana Erick merasa harus berbuat sesuatu untuk memperbaiki sepak bola Indonesia dari dalam, meski harus punya nyali karena akan berhadapan dengan tangan-tangan kotor di belakang layar. "Dengan peristiwa Kanjuruhan itu menjadi pukulan besar buat bangsa Indonesia. Karena itu saya memberanikan diri, kalau memang ini terbuka ayo kita perbaiki sama-sama," katanya.
Baca juga: Pembangunan sepak bola harus dimulai dari tingkat Asprov
Baca juga: Erick Thohir dan LaNyalla calon Ketum PSSI serta masuk 76 nama calon tetap Exco
Erick menegaskan bahwa olahraga adalah dunianya dan menyebut suatu hal yang lumrah apabila dia ingin memperbaiki salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.
Dia menerangkan bahwa permasalahan sepak bola Indonesia sangat kusut dan harus diurai satu per satu permasalahannya. Erick Thohir merupakan calon ketua umum PSSI bersama dengan La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemy Francis. Pemilihan ketua umum PSSI yang baru akan dilakukan pada KLB PSSI 2023 yang rencananya digelar pada 16 Februari mendatang.
"Saya bukan orang baru di sepak bola. Saya 2004 sudah mengurus Persija sama Pak Manila dan Pak Sutiyoso, dan lumayan lah juara. Lalu Persib saya hampir sembilan tahun," kata Erick di Jakarta, Selasa.
Dia menyebut akan mengajak diskusi dan mendengarkan aspirasi dari pihak suporter, dari klub, dan dari wasit mengenai masalah yang dihadapi. Walaupun, Erick mengakui bahwa dirinya sudah paham betul karena pernah menangani klub sepak bola Indonesia.
Pada saat menangani klub-klub sepak bola tersebut, Erick mengatakan dirinya tidak ingin tampil ke depan publik. Namun saat ini, menurutnya adalah saat yang tepat untuk maju dan memperbaiki sepak bola Indonesia yang merupakan olahraga nomor satu yang dijiwai oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Dia menuturkan bahwa tragedi Kanjuruhan adalah titik di mana Erick merasa harus berbuat sesuatu untuk memperbaiki sepak bola Indonesia dari dalam, meski harus punya nyali karena akan berhadapan dengan tangan-tangan kotor di belakang layar. "Dengan peristiwa Kanjuruhan itu menjadi pukulan besar buat bangsa Indonesia. Karena itu saya memberanikan diri, kalau memang ini terbuka ayo kita perbaiki sama-sama," katanya.
Baca juga: Pembangunan sepak bola harus dimulai dari tingkat Asprov
Baca juga: Erick Thohir dan LaNyalla calon Ketum PSSI serta masuk 76 nama calon tetap Exco
Erick menegaskan bahwa olahraga adalah dunianya dan menyebut suatu hal yang lumrah apabila dia ingin memperbaiki salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.
Dia menerangkan bahwa permasalahan sepak bola Indonesia sangat kusut dan harus diurai satu per satu permasalahannya. Erick Thohir merupakan calon ketua umum PSSI bersama dengan La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemy Francis. Pemilihan ketua umum PSSI yang baru akan dilakukan pada KLB PSSI 2023 yang rencananya digelar pada 16 Februari mendatang.