Mataram (Antara Mataram) - Sebanyak 40 orang wartawan dari berbagai media massa dan 22 orang pejabat dan staf kehumasan di Pemerintah Provinsi Riau tengah melakukan studi banding di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Para wartawan ini akan melihat potensi di wilayah NTB dan akan menulis di media masing-masing, dan mungkin saja ada yang bisa diadopsi untuk kemajuan di Provinsi Riau," kata Asisten I (Bidang Pemerintahan) Setda Riau Abdul Latif, pada pertemuan silaturahmi dengan Pemprov NTB, di Mataram, Jumat.
Pertemuan silaturahmi dengan 62 orang rombongan dari Riau, termasuk Kepala Biro Humas Setda Riau Fahmizul itu, juga dihadiri pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB dan sejumlah wartawan yang meliput di lingkup Pemprov NTB.
Pertemuan tersebut dipimpin Asisten II Setda NTB H Lalu Gita Aryadi, yang juga dihadiri sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di jajaran Pemprov NTB.
Latif mengatakan, studi banding staf Biro Humas dan wartawan Riau itu, dimaksudkan untuk mempelajari kemajuan pembangunan di wilayah NTB, kemudian disesuaikan dengan potensi pembangunan di Riau.
"Intinya, kami akan melihat yang bisa dikembangkan di daerah kami. Tentunya, NTB memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan pertanian, sama seperti di Riau," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Asistan II Setda NTB Gita Aryadi memaparkan potensi sektor pariwisata di wilayah NTB yang terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan sejak masa kepemimpinan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, semenjak 2008.
Pemprov NTB gencar mengembangkan sektor pariwisata dengan mencanangkan program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 dengan target satu juta wisatawan.
Program VLS yang dimulai di 2009 dengan angka kunjungan wisatawan sekitar 400 ribu lebih itu, kini telah melebihi target satu juta wisatawan, sehingga Pemprov NTB menargetkan angka kunjungan wisatawan dua juta orang dalam beberapa tahun ke depan.
"Kesuksesan di sektor pariwisata NTB ini, tentu tidak terlepas dari peran media massa dan pihak terkait lainnya. Kami selalu mengutamakan koordinasi demi kemajuan pembangunan," ujar mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB itu.
Menurut dia, media massa merupakan mitra pemerintah daerah, sehingga juga berkewajiban menyukseskan program pariwisata.
Para pekerja pers tidak diintervensi, namun dikoordinasikan secara baik, agar proses pembangunan dapat berjalan terarah dan komprehensif.
"Teman-teman wartawan di NTB boleh saja menulis apa saja, namun juga tetap mendukung kemajuan sektor pariwisata, sehingga kreatifitas dalam berkarya, dan komitmen dalam mendukung kemajuan pembangunan tetap berkelanjutan," ujar Gita. (*)
"Para wartawan ini akan melihat potensi di wilayah NTB dan akan menulis di media masing-masing, dan mungkin saja ada yang bisa diadopsi untuk kemajuan di Provinsi Riau," kata Asisten I (Bidang Pemerintahan) Setda Riau Abdul Latif, pada pertemuan silaturahmi dengan Pemprov NTB, di Mataram, Jumat.
Pertemuan silaturahmi dengan 62 orang rombongan dari Riau, termasuk Kepala Biro Humas Setda Riau Fahmizul itu, juga dihadiri pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB dan sejumlah wartawan yang meliput di lingkup Pemprov NTB.
Pertemuan tersebut dipimpin Asisten II Setda NTB H Lalu Gita Aryadi, yang juga dihadiri sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di jajaran Pemprov NTB.
Latif mengatakan, studi banding staf Biro Humas dan wartawan Riau itu, dimaksudkan untuk mempelajari kemajuan pembangunan di wilayah NTB, kemudian disesuaikan dengan potensi pembangunan di Riau.
"Intinya, kami akan melihat yang bisa dikembangkan di daerah kami. Tentunya, NTB memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan pertanian, sama seperti di Riau," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Asistan II Setda NTB Gita Aryadi memaparkan potensi sektor pariwisata di wilayah NTB yang terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan sejak masa kepemimpinan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, semenjak 2008.
Pemprov NTB gencar mengembangkan sektor pariwisata dengan mencanangkan program Visit Lombok Sumbawa (VLS) 2012 dengan target satu juta wisatawan.
Program VLS yang dimulai di 2009 dengan angka kunjungan wisatawan sekitar 400 ribu lebih itu, kini telah melebihi target satu juta wisatawan, sehingga Pemprov NTB menargetkan angka kunjungan wisatawan dua juta orang dalam beberapa tahun ke depan.
"Kesuksesan di sektor pariwisata NTB ini, tentu tidak terlepas dari peran media massa dan pihak terkait lainnya. Kami selalu mengutamakan koordinasi demi kemajuan pembangunan," ujar mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB itu.
Menurut dia, media massa merupakan mitra pemerintah daerah, sehingga juga berkewajiban menyukseskan program pariwisata.
Para pekerja pers tidak diintervensi, namun dikoordinasikan secara baik, agar proses pembangunan dapat berjalan terarah dan komprehensif.
"Teman-teman wartawan di NTB boleh saja menulis apa saja, namun juga tetap mendukung kemajuan sektor pariwisata, sehingga kreatifitas dalam berkarya, dan komitmen dalam mendukung kemajuan pembangunan tetap berkelanjutan," ujar Gita. (*)