Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan cakupan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) pelajar di Kota Mataram sudah mencapai sekitar 30-40 persen dari target 160 ribu pelajar.
Kepala Dinkes Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Selasa, mengatakan Program CKG pelajar di Kota Mataram mulai dilaksanakan 19 Agustus 2025.
"Dengan target yang mencapai 160 ribu pelajar, tentu itu tidak bisa tuntas sampai akhir tahun 2025," katanya.
Dikatakan, proses pemeriksaan CKG pelajar masih panjang dan tetap berjalan sampai tahun depan secara bertahap di semua tingkatan sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA, negeri/swasta se-Kota Mataram.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan CKG, menurutnya, secara umum kesehatan para pelajar masih baik-baik saja.
Baca juga: Sekitar 6.000 siswa madrasah di Mataram tunggu layanan CKG
Selama kegiatan CKG, lanjutnya, petugas melakukan pemeriksaan potensi penyakit dan yang banyak ditemukan di kalangan pelajar, antara lain kesehatan gigi dan anemia, yang menjadi catatan untuk diintervensi.
"Saat CKG, kami bukan mendeteksi penyakit, tapi menemukan potensi penyakit untuk dilakukan pencegahan dini," katanya.
Emirald mengatakan cakupan pemeriksaan CKG pelajar hampir sama seperti pada CKG umum yang dicanangkan bagi yang berulang tahun, yakni meliputi skrining Penyakit Tidak Menular (PTM), penyakit menular, organ mata, telinga, anemia, hipertensi, diabetes, dan potensi lainnya yang muncul karena gaya hidup.
Baca juga: Puskesmas di Mataram diminta bekali siswa edukasi anemia melalui CKG
Program tersebut merupakan salah satu langkah inisiatif yang cepat dan mudah dicapai Presiden Prabowo Subianto serta menjadi program pemeriksaan kesehatan terbesar yang pernah dijalankan pemerintah.
"Ketika ada indikasi temuan penyakit, petugas akan memberikan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut di tingkat puskesmas bahkan ke rumah sakit," katanya.
Selain itu dalam kegiatan CKG juga diturunkan tim programer kesehatan jiwa yang akan melakukan skrining terhadap kesehatan mental siswa.
"Kalau ada indikasi siswa mengalami stres atau depresi, penanganan diarahkan ke psikolog yang sudah kami siapkan," katanya.
Baca juga: Cek kesehatan gratis di Mataram sasar 160 ribu pelajar
Baca juga: Dinkes Mataram diminta kolaborasi dengan psikolog untuk CKG pelajar
Baca juga: Pelajar di Mataram diperiksa kesehatan mental melalui program CKG
Baca juga: Cegah penyakit sejak dini, Disdik Mataram dorong program cek kesehatan gratis