Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat optimistis target kunjungan dua juta wisatawan pada 2023 bisa tercapai, meski kondisi dunia sedang mengalami resesi.
"Kalau ada yang meragukan buat kami itu tidak jadi masalah. Tetapi, kami tetap optimistis angka dua juta wisatawan itu bisa tercapai, baik mancanegara maupun Nusantara," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Malady di Mataram, NTB, Kamis.
Ia mencontohkan saat perhelatan World Superbike (WSBK) 2022, meski di tengah kondisi dunia serba sulit, namun target penonton bisa mencapai 51 ribu orang atau melebihi target yang ditetapkan pemerintah yakni 45 ribu penonton. "Jadi, hasil kerja keras dan kesuksesan itu tidak akan mengkhianati hasil, apalagi ini kita target satu tahun," ujarnya.
Jamaluddin mengatakan saat ini kunjungan wisatawan ke tiga gili yakni Trawangan, Meno dan Air, yang menggunakan kapal cepat melalui Bali mencapai 1.500 sampai 1.600 orang per hari. Belum lagi, penerbangan dari Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid (Bizam) ada sekitar 2.000 orang per hari.
Namun demikian, untuk mencapai target tersebut, pihaknya tentu tidak bisa tinggal diam. Ada upaya-upaya yang dilakukan, salah satunya Gubernur NTB Zulkieflimansyah sudah bertemu dengan manajemen Air Asia untuk bisa mendorong maskapai itu membuka rute penerbangan langsung khususnya rute internasional ke Lombok.
"Dari hasil pertemuan itu maskapai AirAsia berencana membuka kembali penerbangan dari Perth-Lombok. Belum lagi, Air Asia akan membuka penerbangan dari Korea ke Indonesia terutama Lombok juga akan menjadi tujuannya. Termasuk wisatawan Timur Tengah," terang mantan Kepala Dinas Perkim NTB ini.
Selain upaya-upaya tersebut, kata Jamaluddin, pihaknya juga tetap melakukan berbagai promosi pariwisata NTB. Contohnya, pihaknya mengikuti pelaksanaan ASEAN Tourism Forum (ATF), yang berlangsung di Yogyakarta, 2-5 Februari 2023, untuk memperkenalkan Lombok dan Sumbawa di hadapan delegasi ASEAN.
"Saat pertemuan ATF, delegasi negara-negara ASEAN sangat mengapresiasi destinasi wisata kita karena kita ada Mandalika. Mereka pun siap bekerja sama untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB," ujarnya.
Kemudian, saat menjadi pembicara di ASEAN Homestay Forum (AHF), dirinya juga mempromosikan empat agenda pariwisata NTB yang masuk dalam kalender pariwisata nasional, seperti Festival Pesona Bau Nyale di Kabupaten Lombok Tengah, Senggigi Sunset Jazz di Kabupaten Lombok Barat, Gili Festival di Kabupaten Lombok Utara dan Festival Perang Topat juga di Kabupaten Lombok Barat.
Baca juga: Pemerintah Inggris siap membantu tingkatkan kunjungan warganya ke NTB
Baca juga: STC membuka potensi perikanan-wisata tingkatkan kunjungan wisatawan
"Kita juga mempromosikan sejumlah agenda internasional yang dilaksanakan di NTB, seperti World Superbike (WSBK), MotoGP yang digelar di Sirkuit Mandalika dan MXGP yang dilaksanakan di Lombok dan Sumbawa," tambah Jamaluddin.
Oleh karena itu, dari sejumlah upaya tersebut pihaknya sangat optimistis target dua juta wisatawan ke NTB di 2023 bisa tercapai. "Buat kami target dua juta wisatawan itu menjadi motivasi biar kami bekerja tambah semangat. Karena kalau tidak ada rambu-rambu, maka kerja kita biasa-biasa saja," katanya.
"Kalau ada yang meragukan buat kami itu tidak jadi masalah. Tetapi, kami tetap optimistis angka dua juta wisatawan itu bisa tercapai, baik mancanegara maupun Nusantara," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Malady di Mataram, NTB, Kamis.
Ia mencontohkan saat perhelatan World Superbike (WSBK) 2022, meski di tengah kondisi dunia serba sulit, namun target penonton bisa mencapai 51 ribu orang atau melebihi target yang ditetapkan pemerintah yakni 45 ribu penonton. "Jadi, hasil kerja keras dan kesuksesan itu tidak akan mengkhianati hasil, apalagi ini kita target satu tahun," ujarnya.
Jamaluddin mengatakan saat ini kunjungan wisatawan ke tiga gili yakni Trawangan, Meno dan Air, yang menggunakan kapal cepat melalui Bali mencapai 1.500 sampai 1.600 orang per hari. Belum lagi, penerbangan dari Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid (Bizam) ada sekitar 2.000 orang per hari.
Namun demikian, untuk mencapai target tersebut, pihaknya tentu tidak bisa tinggal diam. Ada upaya-upaya yang dilakukan, salah satunya Gubernur NTB Zulkieflimansyah sudah bertemu dengan manajemen Air Asia untuk bisa mendorong maskapai itu membuka rute penerbangan langsung khususnya rute internasional ke Lombok.
"Dari hasil pertemuan itu maskapai AirAsia berencana membuka kembali penerbangan dari Perth-Lombok. Belum lagi, Air Asia akan membuka penerbangan dari Korea ke Indonesia terutama Lombok juga akan menjadi tujuannya. Termasuk wisatawan Timur Tengah," terang mantan Kepala Dinas Perkim NTB ini.
Selain upaya-upaya tersebut, kata Jamaluddin, pihaknya juga tetap melakukan berbagai promosi pariwisata NTB. Contohnya, pihaknya mengikuti pelaksanaan ASEAN Tourism Forum (ATF), yang berlangsung di Yogyakarta, 2-5 Februari 2023, untuk memperkenalkan Lombok dan Sumbawa di hadapan delegasi ASEAN.
"Saat pertemuan ATF, delegasi negara-negara ASEAN sangat mengapresiasi destinasi wisata kita karena kita ada Mandalika. Mereka pun siap bekerja sama untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTB," ujarnya.
Kemudian, saat menjadi pembicara di ASEAN Homestay Forum (AHF), dirinya juga mempromosikan empat agenda pariwisata NTB yang masuk dalam kalender pariwisata nasional, seperti Festival Pesona Bau Nyale di Kabupaten Lombok Tengah, Senggigi Sunset Jazz di Kabupaten Lombok Barat, Gili Festival di Kabupaten Lombok Utara dan Festival Perang Topat juga di Kabupaten Lombok Barat.
Baca juga: Pemerintah Inggris siap membantu tingkatkan kunjungan warganya ke NTB
Baca juga: STC membuka potensi perikanan-wisata tingkatkan kunjungan wisatawan
"Kita juga mempromosikan sejumlah agenda internasional yang dilaksanakan di NTB, seperti World Superbike (WSBK), MotoGP yang digelar di Sirkuit Mandalika dan MXGP yang dilaksanakan di Lombok dan Sumbawa," tambah Jamaluddin.
Oleh karena itu, dari sejumlah upaya tersebut pihaknya sangat optimistis target dua juta wisatawan ke NTB di 2023 bisa tercapai. "Buat kami target dua juta wisatawan itu menjadi motivasi biar kami bekerja tambah semangat. Karena kalau tidak ada rambu-rambu, maka kerja kita biasa-biasa saja," katanya.