Mataram (ANTARA) - Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat menargetkan pembelian jagung produksi petani 10 ribu ton pada musim tanam 2023 untuk memenuhi kebutuhan pasar sekaligus menjaga kestabilan harga ketika panen raya maupun setelahnya.
"Tahun ini, kami ditarget pembelian jagung petani sebanyak 10 ribu ton, ini rencana kami tahun 2023, namun kami menunggu akan ada panen raya akhir Februari atau awal Maret mudahan harga cocok sehingga Bulog bisa lebih optimal menyerap," kata Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis Sayyed Ali di Mataram, Senin.
Bulog, kata dia, berkepentingan untuk membeli jagung dari petani karena sudah membangun Corn Drying Center (CDC) atau pusat pengeringan jagung berkapasitas 9.000 ton di Kampasimeci, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu.
Jagung yang dibeli akan disimpan di silo atau tempat penyimpan biji-bijian hasil pertanian dan pakan ternak. Stok yang tersimpan akan digunakan untuk penetrasi harga jagung ketika mengalami kenaikan yang tidak normal.
Abdul menambahkan Bulog juga akan hadir ketika harga jagung di tingkat petani anjlok, di mana nantinya harga pembelian sebesar Rp4.200 per kilogram (kg) untuk kadar air 15 persen dan sebesar Rp3.750/kg untuk jagung dengan kadar air 25 persen.
"Jika harga jagung anjlok, maka Bulog hadir membeli sesuai peraturan Badan Pangan Nasional, sehingga diharapkan nantinya swasta juga minimal ikut membeli sama dengan pembelian Bulog," ujarnya.
Ia mengatakan jagung yang dibeli juga akan dijual ke industri pakan ternak di dalam negeri dan ke koperasi peternak di Pulau Jawa yang membutuhkan jagung dalam jumlah relatif banyak. Penjualan jagung ke Pulau Jawa sudah pernah dilakukan oleh Bulog Wilayah NTB pada musim tanam 2022. Sebanyak 2.200 ton dikirim ke koperasi peternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca juga: Mafia manfaatkan operasi pasar jual beras Bulog harga premium
Baca juga: Bulog Kediri gencarkan operasi pasar
Untuk memenuhi target pengadaan, pihaknya harus menjalin kerja sama dengan para pengusaha lokal dalam rangka menumbuhkan usaha di daerah dalam hal memasok jagung petani ke Bulog. "Kami sudah berkunjung ke beberapa pengusaha pengumpul untuk melakukan pembelian jagung petani lalu menjual ke Bulog. Langkah strategis lainnya adalah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian agar bisa memberikan informasi di mana lokasi-lokasi panen jagung," ucap Abdul.
"Tahun ini, kami ditarget pembelian jagung petani sebanyak 10 ribu ton, ini rencana kami tahun 2023, namun kami menunggu akan ada panen raya akhir Februari atau awal Maret mudahan harga cocok sehingga Bulog bisa lebih optimal menyerap," kata Pimpinan Wilayah Bulog NTB Abdul Muis Sayyed Ali di Mataram, Senin.
Bulog, kata dia, berkepentingan untuk membeli jagung dari petani karena sudah membangun Corn Drying Center (CDC) atau pusat pengeringan jagung berkapasitas 9.000 ton di Kampasimeci, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu.
Jagung yang dibeli akan disimpan di silo atau tempat penyimpan biji-bijian hasil pertanian dan pakan ternak. Stok yang tersimpan akan digunakan untuk penetrasi harga jagung ketika mengalami kenaikan yang tidak normal.
Abdul menambahkan Bulog juga akan hadir ketika harga jagung di tingkat petani anjlok, di mana nantinya harga pembelian sebesar Rp4.200 per kilogram (kg) untuk kadar air 15 persen dan sebesar Rp3.750/kg untuk jagung dengan kadar air 25 persen.
"Jika harga jagung anjlok, maka Bulog hadir membeli sesuai peraturan Badan Pangan Nasional, sehingga diharapkan nantinya swasta juga minimal ikut membeli sama dengan pembelian Bulog," ujarnya.
Ia mengatakan jagung yang dibeli juga akan dijual ke industri pakan ternak di dalam negeri dan ke koperasi peternak di Pulau Jawa yang membutuhkan jagung dalam jumlah relatif banyak. Penjualan jagung ke Pulau Jawa sudah pernah dilakukan oleh Bulog Wilayah NTB pada musim tanam 2022. Sebanyak 2.200 ton dikirim ke koperasi peternak di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca juga: Mafia manfaatkan operasi pasar jual beras Bulog harga premium
Baca juga: Bulog Kediri gencarkan operasi pasar
Untuk memenuhi target pengadaan, pihaknya harus menjalin kerja sama dengan para pengusaha lokal dalam rangka menumbuhkan usaha di daerah dalam hal memasok jagung petani ke Bulog. "Kami sudah berkunjung ke beberapa pengusaha pengumpul untuk melakukan pembelian jagung petani lalu menjual ke Bulog. Langkah strategis lainnya adalah berkoordinasi dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, khususnya Dinas Pertanian agar bisa memberikan informasi di mana lokasi-lokasi panen jagung," ucap Abdul.