Kota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu menyiapkan dana sebesar Rp1,5 miliar untuk penyediaan pakan bagi 250 ribu ekor bibit ikan nila dan ikan lele untuk digunakan pembudidayaan sistem bioflok.
Kepala DKP Provinsi Bengkulu Syafriandi menyebutkan menyebutkan bahwa budi daya ikan sistem bioflok tersebut akan disebar ke empat wilayah dengan alokasi pembibitan sebanyak 50 lokasi. "Sebanyak 50 bioflok tersebut akan dibagikan untuk kelompok budi daya ikan yang berada di Provinsi Bengkulu," kata Syafriandi, di Kota Bengkulu, Selasa.
Kepala DKP Provinsi Bengkulu Syafriandi menyebutkan menyebutkan bahwa budi daya ikan sistem bioflok tersebut akan disebar ke empat wilayah dengan alokasi pembibitan sebanyak 50 lokasi. "Sebanyak 50 bioflok tersebut akan dibagikan untuk kelompok budi daya ikan yang berada di Provinsi Bengkulu," kata Syafriandi, di Kota Bengkulu, Selasa.
Keempat wilayah tersebut, yaitu Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Rejang Lebong, dan Kabupaten Lebong. Program pembudidayaan tersebut juga berlaku untuk kelompok budi daya yang belum memiliki kelompok usaha bersama (KUB) atau legalitas seperti akta notaris.
"Budi daya bioflok air tawar termasuk nanti budi daya udang vaname di dalam bioflok, dan akan dianggarkan dalam di APBD perubahan," ujarnya pula. Syafriandi mengatakan bahwa program budi daya ikan air tawar dengan menggunakan sistem bioflok tersebut dilakukan guna mewujudkan program ketahanan pangan daerah.
Baca juga: Ahli ungkap penyebab minimnya budidaya ikan air tawar
Baca juga: NTB mengembangkan budidaya ikan dengan sistem bioflok
Baca juga: Ahli ungkap penyebab minimnya budidaya ikan air tawar
Baca juga: NTB mengembangkan budidaya ikan dengan sistem bioflok
Untuk teknik budi daya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan. Atau kumpulan dari berbagai organisme seperti bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing yang tergabung dalam gumpalan flok.
"Bioflok dapat terbentuk jika ada empat komponen, yaitu sumber karbon, bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan, bakteri pengurai dan ketersediaan oksigen," ujar dia pula.