Mataram (ANTARA) - Ketua Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Lombok Timur, H Hafsan Hirwan mengancam boikot pertandingan cabang olahraga (Cabor) Tenis Lapangan pada Porprov NTB 2023 akibat amburadulnya pelaksanaan.
"Dalam sejarah porprov, baru kali ini, pelaksanaannya paling jelek dan amburadul," ungkap Ketua Pelti Lombok Timur H Hafsan Hirwan, Jumat (24/2).
Menurutnya, dalam setiap pertandingan banyak terjadi kejanggalan, terutama pengaturan jadwal pertandingan yang dinilai tidak ideal.
"Panitia pelaksana cabor Tenis Lapangan terkesan semau-maunya dalam mengatur jadwal pertandingan yang sering berubah-ubah," katanya.
Menurutnya, amburadulnya pelaksanaan pertandingan ini, menunjukkan ketidakmampuan panitia pelaksana (Panpel) Cabor Tennis Lapangan dalam menyelenggarakan event Porprov ini, dibandingkan even Porprov sebelumnya.
"Panpel Cabor Tenis Lapangan di Porprov 2023 ini terlihat tidak mampu menyelenggarakan pertandingan dibandingkan Porprov 2018 lalu, Porprov 2018 panitia menuntaskan tugasnya dengan profesional, sementara pengalaman tahun ini, panitia terkesan tidak beres lantaran banyaknya protes," sebut Hafsan.
Disebutkan Hafsan, apa yang dirasakan dalam Porprov tahun ini, mayoritas Pengurus Pelti Kabupaten/Kota merasakan hal yang sama melihat pelaksanaan pertandingan tahun ini. Baik yang d gelar di Lapangan Tenis Handayani maupun PLN.
"Sebagian besar teman-teman pengurus Pelti Kabupaten/Kota juga menyayangkan," sebutnya seraya menambahkan seperti halnya penjadwalan jam bertanding, tidak sesuai dengan yang telah dijadwalkan.
"Panpel terkesan menganak emaskan salah satu kabupaten kota yang memiliki pemain asal luar daerah, yang notabene mantan atlit PON dan lainnya," ujarnya.
Selain itu yang menjadi sorotan Ketua Pelti Lombok Timur ini, terkait pelaksanaan jadwal tanding hari Jumat (24/2) jam 11.00 Wita. Ia meminta atlet untuk bermain sementara pada jam tersebut, waktu persiapan orang untuk pergi Jumatan.
"Kita juga harus utamakan etika, jangan kita semau-maunya, dan saat gerimis turun, pertandingan dihentikan. Mestinya dipindah ke lapangan Indoor," kesalnya, hal ini justru menunjukkan panpel dinilai tidak siap menggelar event
Hal senada, Ketua Pelti Dompu M Karwapi mengatakan, setiap pelaksanaan memang tidak ada yang sempurna penyelenggaraannya, termasuk penyelenggaraan Cabor Tenis Lapangan di Porprov kali ini.
"Harus kita akui, pelaksanaannya masih kurang maksimal," sebutnya.
Sementara itu, Panpel Cabor Tenis Lapangan Toni yang dikonfirmasi mengaku pelaksanaan pertandingan Cabor Tenis Lapangan sementara ini tidak ada yang bermasalah, semuanya berjalan dengan yang diharapkan bersama.
"Hingga hari keenam ini, beberapa pertandingan telah dituntaskan," katanya seraya mengajak seluruh pengurus Pelti kabupaten kota untuk sama-sama menyukseskan kegiatan pelaksanaan Porprov ini.
"Mari kita sama-sama sukseskan ajang Porprov ini. Karena ini 'gawe' kita bersama," tambahnya.
"Dalam sejarah porprov, baru kali ini, pelaksanaannya paling jelek dan amburadul," ungkap Ketua Pelti Lombok Timur H Hafsan Hirwan, Jumat (24/2).
Menurutnya, dalam setiap pertandingan banyak terjadi kejanggalan, terutama pengaturan jadwal pertandingan yang dinilai tidak ideal.
"Panitia pelaksana cabor Tenis Lapangan terkesan semau-maunya dalam mengatur jadwal pertandingan yang sering berubah-ubah," katanya.
Menurutnya, amburadulnya pelaksanaan pertandingan ini, menunjukkan ketidakmampuan panitia pelaksana (Panpel) Cabor Tennis Lapangan dalam menyelenggarakan event Porprov ini, dibandingkan even Porprov sebelumnya.
"Panpel Cabor Tenis Lapangan di Porprov 2023 ini terlihat tidak mampu menyelenggarakan pertandingan dibandingkan Porprov 2018 lalu, Porprov 2018 panitia menuntaskan tugasnya dengan profesional, sementara pengalaman tahun ini, panitia terkesan tidak beres lantaran banyaknya protes," sebut Hafsan.
Disebutkan Hafsan, apa yang dirasakan dalam Porprov tahun ini, mayoritas Pengurus Pelti Kabupaten/Kota merasakan hal yang sama melihat pelaksanaan pertandingan tahun ini. Baik yang d gelar di Lapangan Tenis Handayani maupun PLN.
"Sebagian besar teman-teman pengurus Pelti Kabupaten/Kota juga menyayangkan," sebutnya seraya menambahkan seperti halnya penjadwalan jam bertanding, tidak sesuai dengan yang telah dijadwalkan.
"Panpel terkesan menganak emaskan salah satu kabupaten kota yang memiliki pemain asal luar daerah, yang notabene mantan atlit PON dan lainnya," ujarnya.
Selain itu yang menjadi sorotan Ketua Pelti Lombok Timur ini, terkait pelaksanaan jadwal tanding hari Jumat (24/2) jam 11.00 Wita. Ia meminta atlet untuk bermain sementara pada jam tersebut, waktu persiapan orang untuk pergi Jumatan.
"Kita juga harus utamakan etika, jangan kita semau-maunya, dan saat gerimis turun, pertandingan dihentikan. Mestinya dipindah ke lapangan Indoor," kesalnya, hal ini justru menunjukkan panpel dinilai tidak siap menggelar event
Hal senada, Ketua Pelti Dompu M Karwapi mengatakan, setiap pelaksanaan memang tidak ada yang sempurna penyelenggaraannya, termasuk penyelenggaraan Cabor Tenis Lapangan di Porprov kali ini.
"Harus kita akui, pelaksanaannya masih kurang maksimal," sebutnya.
Sementara itu, Panpel Cabor Tenis Lapangan Toni yang dikonfirmasi mengaku pelaksanaan pertandingan Cabor Tenis Lapangan sementara ini tidak ada yang bermasalah, semuanya berjalan dengan yang diharapkan bersama.
"Hingga hari keenam ini, beberapa pertandingan telah dituntaskan," katanya seraya mengajak seluruh pengurus Pelti kabupaten kota untuk sama-sama menyukseskan kegiatan pelaksanaan Porprov ini.
"Mari kita sama-sama sukseskan ajang Porprov ini. Karena ini 'gawe' kita bersama," tambahnya.