Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu memberikan apresiasi terhadap program yang diusung lembaga swadaya masyarakat (LSM) Islamic Relief dalam upaya meningkatkan ekonomi berbasis syariah bagi warga terdampak bencana alam di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) itu.
"Setelah pemberian modal, selanjutnya hingga pengawalan penguatan kelompok usaha masyarakat yang terorganisir demi program yang berkelanjutan. Kami mendistribusikan bantuan usaha kepada pelaku UMKM sebanyak 750 keluarga, dan kami berharap ini bisa memberikan perubahan yang positif," ujarnya.
"Program ini sangat positif dalam membangun ketahanan ekonomi kerakyatan, apalagi daerah ini sedang dalam pemulihan," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat menerima kunjungan pegiat LSM Islamic Relief di Palu, Senin.
Ia menambahkan Pemkot Palu sangat mendukung langkah yang telah diprogramkan LSM tersebut demi untuk kebaikan bersama, sekaligus sebagai stimulus pengentasan kemiskinan di daerah ibu kota Provinsi Sulteng ini.
Program pengembangan ekonomi yang diusung Islamic Relief, meliputi bantuan berupa modal usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bagi masyarakat Kota Palu yang teridentifikasi korban terdampak bencana alam, di lingkungan hunian tetap (huntap) di Kelurahan Tondo, Balaroa dan Duyu. "Kami juga mengapresiasi program ini yang sudah berjalan sejak Oktober 2022. Tentu ini berkesinambungan dengan program Pemkot Palu," ujarnya.
Wali Kota Palu menekankan kepada Islamic Relief agar dapat menjalin sinergi yang baik, terutama dalam hal komunikasi dan koordinasi bersama agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. "Pemkot Palu telah memiliki program yang sama dalam pemberian modal usaha, yang tentunya hal tersebut bertujuan supaya dapat saling melengkapi demi perluasan peningkatan ekonomi masyarakat di Kota Palu," ucapnya.
Baca juga: Pelaku UMKM di Bandarlampung dapat pinjaman tanpa bunga
Baca juga: UMKM "ngunduh berkah" melalui Haul Akbar Kiai Asrori
Sementara itu Koordinator Islamic Relief Area Sulteng Fahmi Rahmat mengemukakan ada pun bentuk bantuan tersebut sebagai penguatan kapasitas masyarakat berupa bantuan modal usaha untuk UMKM, dengan tahapan awal pengidentifikasian penerima bantuan, kemudian pelatihan pembangunan bussines plan dan proposal.
Ia menambahkan Pemkot Palu sangat mendukung langkah yang telah diprogramkan LSM tersebut demi untuk kebaikan bersama, sekaligus sebagai stimulus pengentasan kemiskinan di daerah ibu kota Provinsi Sulteng ini.
Program pengembangan ekonomi yang diusung Islamic Relief, meliputi bantuan berupa modal usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bagi masyarakat Kota Palu yang teridentifikasi korban terdampak bencana alam, di lingkungan hunian tetap (huntap) di Kelurahan Tondo, Balaroa dan Duyu. "Kami juga mengapresiasi program ini yang sudah berjalan sejak Oktober 2022. Tentu ini berkesinambungan dengan program Pemkot Palu," ujarnya.
Wali Kota Palu menekankan kepada Islamic Relief agar dapat menjalin sinergi yang baik, terutama dalam hal komunikasi dan koordinasi bersama agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. "Pemkot Palu telah memiliki program yang sama dalam pemberian modal usaha, yang tentunya hal tersebut bertujuan supaya dapat saling melengkapi demi perluasan peningkatan ekonomi masyarakat di Kota Palu," ucapnya.
Baca juga: Pelaku UMKM di Bandarlampung dapat pinjaman tanpa bunga
Baca juga: UMKM "ngunduh berkah" melalui Haul Akbar Kiai Asrori
Sementara itu Koordinator Islamic Relief Area Sulteng Fahmi Rahmat mengemukakan ada pun bentuk bantuan tersebut sebagai penguatan kapasitas masyarakat berupa bantuan modal usaha untuk UMKM, dengan tahapan awal pengidentifikasian penerima bantuan, kemudian pelatihan pembangunan bussines plan dan proposal.
"Setelah pemberian modal, selanjutnya hingga pengawalan penguatan kelompok usaha masyarakat yang terorganisir demi program yang berkelanjutan. Kami mendistribusikan bantuan usaha kepada pelaku UMKM sebanyak 750 keluarga, dan kami berharap ini bisa memberikan perubahan yang positif," ujarnya.