Magelang (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC)melakukan kajian lapangan kunjungan wisata naik monumen Candi Borobudur dengan sampel acak untuk memastikan kualitas layanan di destinasi wisata ini.
Direktur Utama PT TWC Febrina Intan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, menyampaikan dengan kajian lapangan tertutup ini, pihaknya ingin memastikan segala persiapan layanan betul-betul sudah matang, guna memberikan layanan yang unggul bagi pengunjung.
"Mengingat program ini merupakan pola perjalanan wisata baru yang sarat dengan 'value added experience'. Melalui kajian lapangan tertutup ini, sekaligus kami menerima masukan-masukan dari pengunjung dari berbagai sisi demi perbaikan kualitas layanan ke depannya," katanya.
Manajemen TWC melakukan kajian lapangan tertutup dengan random sampling dan menentukan langkah antisipasi apabila terdapat hal yang belum sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Ia menyampaikan kajian lapangan tertutup ini dalam konteks tertutup dengan jumlah pengunjung terbatas. Kegiatan ini dilakukan pada 1-15 Maret 2023 dan akan dievaluasi secara berkala dengan pemangku kepentingan terkait.
Kajian lapangan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan layanan baik hospitality maupun sistem berjalan dengan baik, mengatur kuota di atas monumen serta pengelolaan kepadatan pengunjung. TWC menetapkan kuota kunjungan pada kajian lapangan kali ini sebanyak 400 pengunjung. Pengunjung yang sudah berada di lokasi destinasi Taman Wisata Candi Borobudur, mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kajian tersebut dengan prosedur yang sudah ditentukan.
Kajian lapangan tertutup ini dilaksanakan dalam rangka mengkaji kesesuaian SOP kunjungan naik monumen Candi Borobudur, sehingga manajemen perlu mengetahui respons dari pengalaman pengunjung secara langsung. Selanjutnya secara bertahap akan dikaji untuk kuota 800 sampai dengan 1,200 pengunjung per hari. "Atas hasil kajian dan masukan dari pengunjung akan menjadi materi pembahasan dengan 'stakeholder' terkait untuk menentukan kebijakan selanjutnya," katanya.
Selama masa kajian lapangan tertutup ini, katanya, bagi pengunjung yang ingin berpartisipasi dapat melakukan reservasi secara daring. Bagi wisatawan Nusantara dikenakan biaya pengganti alas kaki khusus (upanat) dan pendampingan pemandu wisata sebesar Rp70.000 (dewasa), Rp50.000 (anak) dan Rp5.000 (pelajar).
Kemudian bagi wisatawan mancanegara, sesuai dengan harga yang berlaku saat ini, yaitu 25 dolar Amerika Serikat (dewasa), dan 15 dolar AS (anak/pelajar), menyesuaikan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat dilakukan transaksi. Regulasi terkait harga ini akan diperbarui sewaktu-waktu menyesuaikan kebijakan manajemen.
Menurut dia, bersamaan dengan proses kajian lapangan tertutup tersebut, pihak manajemen tetap membuka layanan kunjungan reguler hingga pelataran/halaman candi, dengan harga tiket Rp50.000 untuk wisatawan nusantara dewasa dan Rp25.000 wisatawan Nusantara anak/pelajar.
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, sesuai dengan harga yang berlaku saat ini, yaitu 25 dolar AS (dewasa), dan 15 dolar AS (anak/pelajar), menyesuaikan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat dilakukan transaksi.
Baca juga: TWC lakukan kajian kunjungan wisata naik Candi Borobudur
Baca juga: Wisatawan bisa naik ke Candi Borobudur masih dikaji
Ia menuturkan dalam pelaksanaan mendatang, TWC mulai menerapkan kuota kunjungan Naik monumen Candi Borobudur sesuai kajian "Carrying Capacity" yaitu 1.200 orang per hari, yang terbagi dalam delapan jam sesi kunjungan dengan jumlah kuota per jam sejumlah 150 orang.
Kajian Carrying Capacity dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Konservasi Borobudur, untuk tujuan konservasi pelestarian Candi Borobudur.
Direktur Utama PT TWC Febrina Intan di Magelang, Jawa Tengah, Kamis, menyampaikan dengan kajian lapangan tertutup ini, pihaknya ingin memastikan segala persiapan layanan betul-betul sudah matang, guna memberikan layanan yang unggul bagi pengunjung.
"Mengingat program ini merupakan pola perjalanan wisata baru yang sarat dengan 'value added experience'. Melalui kajian lapangan tertutup ini, sekaligus kami menerima masukan-masukan dari pengunjung dari berbagai sisi demi perbaikan kualitas layanan ke depannya," katanya.
Manajemen TWC melakukan kajian lapangan tertutup dengan random sampling dan menentukan langkah antisipasi apabila terdapat hal yang belum sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Ia menyampaikan kajian lapangan tertutup ini dalam konteks tertutup dengan jumlah pengunjung terbatas. Kegiatan ini dilakukan pada 1-15 Maret 2023 dan akan dievaluasi secara berkala dengan pemangku kepentingan terkait.
Kajian lapangan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan layanan baik hospitality maupun sistem berjalan dengan baik, mengatur kuota di atas monumen serta pengelolaan kepadatan pengunjung. TWC menetapkan kuota kunjungan pada kajian lapangan kali ini sebanyak 400 pengunjung. Pengunjung yang sudah berada di lokasi destinasi Taman Wisata Candi Borobudur, mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kajian tersebut dengan prosedur yang sudah ditentukan.
Kajian lapangan tertutup ini dilaksanakan dalam rangka mengkaji kesesuaian SOP kunjungan naik monumen Candi Borobudur, sehingga manajemen perlu mengetahui respons dari pengalaman pengunjung secara langsung. Selanjutnya secara bertahap akan dikaji untuk kuota 800 sampai dengan 1,200 pengunjung per hari. "Atas hasil kajian dan masukan dari pengunjung akan menjadi materi pembahasan dengan 'stakeholder' terkait untuk menentukan kebijakan selanjutnya," katanya.
Selama masa kajian lapangan tertutup ini, katanya, bagi pengunjung yang ingin berpartisipasi dapat melakukan reservasi secara daring. Bagi wisatawan Nusantara dikenakan biaya pengganti alas kaki khusus (upanat) dan pendampingan pemandu wisata sebesar Rp70.000 (dewasa), Rp50.000 (anak) dan Rp5.000 (pelajar).
Kemudian bagi wisatawan mancanegara, sesuai dengan harga yang berlaku saat ini, yaitu 25 dolar Amerika Serikat (dewasa), dan 15 dolar AS (anak/pelajar), menyesuaikan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat dilakukan transaksi. Regulasi terkait harga ini akan diperbarui sewaktu-waktu menyesuaikan kebijakan manajemen.
Menurut dia, bersamaan dengan proses kajian lapangan tertutup tersebut, pihak manajemen tetap membuka layanan kunjungan reguler hingga pelataran/halaman candi, dengan harga tiket Rp50.000 untuk wisatawan nusantara dewasa dan Rp25.000 wisatawan Nusantara anak/pelajar.
Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, sesuai dengan harga yang berlaku saat ini, yaitu 25 dolar AS (dewasa), dan 15 dolar AS (anak/pelajar), menyesuaikan dengan nilai kurs yang berlaku pada saat dilakukan transaksi.
Baca juga: TWC lakukan kajian kunjungan wisata naik Candi Borobudur
Baca juga: Wisatawan bisa naik ke Candi Borobudur masih dikaji
Ia menuturkan dalam pelaksanaan mendatang, TWC mulai menerapkan kuota kunjungan Naik monumen Candi Borobudur sesuai kajian "Carrying Capacity" yaitu 1.200 orang per hari, yang terbagi dalam delapan jam sesi kunjungan dengan jumlah kuota per jam sejumlah 150 orang.
Kajian Carrying Capacity dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Konservasi Borobudur, untuk tujuan konservasi pelestarian Candi Borobudur.