Mataram (ANTARA) - PT Sumbawa Timur Mining (STM) mengucurkan anggaran mencapai Rp1,6 triliun untuk melanjutkan eksplorasi tambang emas dan tembaga di Blok Onto, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat.

"Sekarang PT STM masih eksplorasi. Di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang kita lihat itu mereka mengeluarkan biaya cukup besar sampai Rp1,6 triliun untuk rencana investasi 2023," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Mohammad Rum di Mataram, Jumat.

Rum mengaku meski PT STM menginvestasikan dana sebesar Rp1,6 triliun untuk eksplorasi, namun pihaknya belum dapat memastikan sampai kapan Blok Onto di Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu tersebut baru bisa dieksploitasi atau ditambang oleh PT STM.

"Kapan eksploitasi belum tahu. Tapi rencananya 2030. Karena untuk eksplorasi ini butuh waktu lama, pekerjaannya juga besar. Jadi tidak bisa disamakan seperti membuat gedung," terangnya.

Menurut Rum, sebelum memastikan mengeksploitasi Blok Onto tersebut, PT STM ingin membangun pembangkit listrik sendiri. Di mana di wilayah itu juga tersimpan energi panas bumi atau geotermal, sehingga diharapkan melalui energi panas bumi tersebut kebutuhan listrik untuk kegiatan pertambangan bisa terpenuhi.

"Potensi panas bumi di tempat itu sampai 200 megawatt. Tetapi kemungkinan mereka ambil sedikit sekitar 30 megawatt untuk konsumsi sendiri, karena jika di jual keluar mereka harus bekerjasama dengan PLN," katanya.

PT STM merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) pertambangan tembaga dan emas di Tambang Onto, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, NTB. Saat ini PT. STM sedang melakukan eksplorasi di wilayah itu.
Pada awal 2022, PT STM mengumumkan hasil perkiraan terbaru potensi sumber daya tembaga dan emas Onto. Hingga Desember 2021, perusahaan mencatat bahwa wilayah ini memiliki total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 1,1 miliar ton (Mt) dengan kadar 0,96 persen Cu (Tembaga) dan 0,58 g/t Au (Emas) dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 1,0 Mt dengan kadar 0,7 persen tembaga dan 0,4 g/t emas.

Hal ini tentunya mengalami peningkatan dibandingkan dengan perkiraan potensi sumber daya mineral yang telah diumumkan pada Desember 2019 lalu. Pada saat itu, perusahaan mengumumkan total potensi sumber daya mineral Tertunjuk sebesar 0,76 Miliar ton dengan kadar 0,93 persen tembaga dan 0,56 g/t emas dan total potensi sumber daya mineral Tereka sebesar 0,96 Miliar ton dengan kadar 0,87 persen tembaga dan 0,44 g/t emas (total 1,7 Bt dengan kadar 0,89 persen tembaga dan 0,49 g/t emas).

Perkiraan potensi sumber daya mineral Onto per Desember 2021 meningkatkan sebesar 0,4 Mt. Atau setara dengan peningkatan sebesar lebih 20 persen dibandingkan dengan per Desember 2019.

 

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024