Bima (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat empat desa di daerah setempat diterjang banjir setelah wilayah setempat diguyur hujan lebat.
"Empat desa yang diterjang banjir yakni Desa Kuta di Kecamatan Lambitu, Desa Taloko di Kecamatan Sanggar dan Desa Pesa dan Desa Maria di Kecamatan Wawo," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima Isyra dalam keterangan resminya di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, banjir bandang yang menerjang rumahnya warga tersebut diakibatkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah setempat, sehingga aliran air sungai di Desa Kuta tidak mampu menampung debit air dan meluap di ruas jalan raya setinggi kaki orang dewasa.
"Dalam peristiwa banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun banyak material ruas jalan Desa Kuta yang mengakibatkan arus lalu lintas terganggu," katanya.
Sementara itu dampak banjir di Kecamatan Wawo menyebabkan satu rumah panggung milik Sukrin di Desa Pes hanyut dibawa banjir dan 10 rumah tergenang banjir setinggi lutur orang dewasa dan kerusakan talud sungai. Selain itu, banjir di Kecamatan Sanggar merendam puluhan hektare tanaman padi milik warga.
"Jumlah rumah yang terdampak 14 unit dan fasilitas umum seperti Kantor KUA, Kantor Pos dan Rumah Dinas Camat Wawo tergenang banjir," katanya.
Ia mengatakan, penyebab terjadinya banjir itu juga, karena terjadinya penyempitan sungai di bagian hilir, sehingga air meluap ke pemukiman warga di bantaran dan areal pertanian. Setelah menerima informasi kejadian pihaknya langsung melakukan penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak.
"Kondisi air telah mulai surut," katanya.
"Empat desa yang diterjang banjir yakni Desa Kuta di Kecamatan Lambitu, Desa Taloko di Kecamatan Sanggar dan Desa Pesa dan Desa Maria di Kecamatan Wawo," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima Isyra dalam keterangan resminya di Mataram, Senin.
Ia mengatakan, banjir bandang yang menerjang rumahnya warga tersebut diakibatkan oleh tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah setempat, sehingga aliran air sungai di Desa Kuta tidak mampu menampung debit air dan meluap di ruas jalan raya setinggi kaki orang dewasa.
"Dalam peristiwa banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa namun banyak material ruas jalan Desa Kuta yang mengakibatkan arus lalu lintas terganggu," katanya.
Sementara itu dampak banjir di Kecamatan Wawo menyebabkan satu rumah panggung milik Sukrin di Desa Pes hanyut dibawa banjir dan 10 rumah tergenang banjir setinggi lutur orang dewasa dan kerusakan talud sungai. Selain itu, banjir di Kecamatan Sanggar merendam puluhan hektare tanaman padi milik warga.
"Jumlah rumah yang terdampak 14 unit dan fasilitas umum seperti Kantor KUA, Kantor Pos dan Rumah Dinas Camat Wawo tergenang banjir," katanya.
Ia mengatakan, penyebab terjadinya banjir itu juga, karena terjadinya penyempitan sungai di bagian hilir, sehingga air meluap ke pemukiman warga di bantaran dan areal pertanian. Setelah menerima informasi kejadian pihaknya langsung melakukan penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak.
"Kondisi air telah mulai surut," katanya.