Kementerian Sosial (Kemensos) bertindak cepat merespon banjir di wilayah Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara, dengan mengirimkan bantuan logistik serta melakukan kaji cepat untuk menangani para penyintas bencana tersebut.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Minggu malam, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya selalu bekerja sama dengan BNPB, TNI, Polri juga BPBD, termasuk untuk penanganan bencana banjir di Deli Serdang.
“Saat ini Kemensos juga telah mengirimkan logistik bantuan dari Sentra Kemensos yakni Sentra Insyaf yang ada di Medan,” kata Mensos.
Adapun bantuan yang disalurkan dari Sentra Insyaf Medan, di antaranya makanan siap saji sebanyak 200 paket, makanan anak sebanyak 180 paket, tenda keluarga sebanyak 10 unit, sandang dewasa sebanyak 50 paket, sandang anak sebanyak 50 paket, kasur sebanyak 50 lembar, selimut sebanyak 50 lembar, tenda gulung sebanyak 50 lembar, family kit, kidsware sebanyak 50 paket, tenda keluarga portable 10 unit.
Ia menambahkan, Kementerian Sosial juga telah melakukan asesmen serta kaji cepat di lokasi kejadian, di samping mengevakuasi warga terdampak ke lokasi yang lebih aman, dan membantu pencarian korban hilang. Kemudian untuk korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal, ia menerangkan pihaknya langsung menyerahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
“Kemensos langsung berkoordinasi dengan Pemda untuk mengumpulkan dokumen terkait guna rencana penyaluran santunan kepada ahli waris korban bencana yang meninggal dunia dan korban luka,” imbuh Mensos.
Nantinya jika data telah terkumpul, Kemensos akan segera menyalurkan santunan kepada keluarga korban meninggal sebesar Rp15 juta per korban dan untuk korban luka sebesar Rp5 juta per orang.
Baca juga: Kemensos jangkau 1.105 penyintas erupsi Lewotobi
Sebagai informasi, banjir melanda Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara sejak Sabtu (23/11) sekitar pukul 19.00 WIB akibat intensitas hujan tinggi.
Hingga saat ini, ia menyebutkan, dua orang dikabarkan masih hilang, yakni Budi Utama Simanjuntak (30) tahun dan Gerge Barus (40). Sementara untuk korban luka, pihaknya sejauh ini mencatat sebanyak sembilan orang.
Selain korban jiwa, banjir juga menyebabkan empat unit rumah rusak dan empat unit rumah ibadah juga mengalami kerusakan.