Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan perbaikan sekolah yang mengalami kerusakan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kondisi anggaran.
"Jumlah sekolah yang mengalami rusak berat mencapai 135 sekolah dari total 700 sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP)," kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur Jumadil di Lombok Timur, Senin.
Ia mengatakan sekolah yang mengalami kerusakan ini terjadi sejak gempa bumi 2028 melanda Kabupaten Lombok Timur dan hingga saat ini sekolah terdampak gempa belum bisa diperbaiki, karena kondisi anggaran.
Baca juga: Ruang kelas rusak, Proses belajar di SDN 4 Jurit Baru Lombok Timur terganggu
Sementara anggaran untuk perbaikan sekolah minim, sehingga salah satu langkah pihaknya mencari panding yang memiliki perhatian terhadap pendidikan, seperti memperbaiki sekolah yang kondisinya rusak parah.
"Salah satu langkah yang dilakukan melakukan kerjasama dengan NGO (panding), hal ini sekolah merasa terbantu," katanya.
Ia mengatakan dana pokok pikiran juga diharapkan dapat membantu menyelesaikan kerusakan sekolah tersebut, sehingga jumlah sekolah rusak bisa berkurang.
Baca juga: Pemkab Lombok Timur siapkan dana Rp1 miliar untuk renovasi SDN Batuyang
Oleh karena itu, ia berharap dana pokok pikiran anggota DPRD Lombok Timur yang mencapai Rp50 miliar tahun ini dapat disalurkan untuk perbaikan sekolah sekolah yang rusak.
"Kami berharap dana pokir dewan ini di arahkan untuk perbaikan sekolah yang rusak parah terutama ruang belajar," katanya.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya telah meminta pihak sekolah tak menggunakan ruangan kelas yang alami rusak berat untuk proses belajar mengajar.
"Sebelum terjadi korban, saya meminta pihak sekolah memanfaatkan tempat yang lain untuk PBM, seperti belajar di tempat parkir sekolah dan tempat laun yang dirasa nyaman dan aman," katanya.
Baca juga: Sekolah di Lombok Timur rusak akibat cuaca ekstrem
