Mataram (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat hunian hotel non bintang di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Juni 2025 sebesar 33,43 persen atau naik 1,70 poin dari bulan sebelumnya yang berada di angka 31,74 persen.
Kepala BPS NTB Wahyudin mengatakan wisatawan asing cenderung memilih akomodasi hotel non bintang karena ekonomis dan fleksibel.
"Hotel non-bintang kini makin diminati wisatawan asing karena lebih fleksibel dan menawarkan pengalaman lokal," ujarnya dalam pernyataan di Mataram, Selasa.
Baca juga: Pemesanan hotel di NTB melonjak 90 persen jelang Fornas VIII 2025
Pada Juni 2025, jumlah tamu hotel non-bintang mencapai 136.942 orang dengan 80.336 di antaranya wisatawan mancanegara atau sekitar 58,66 persen.
Sebaliknya, wisatawan domestik yang menginap di hotel non-bintang tercatat sebanyak 56.606 orang atau 41,34 persen dari total tamu.
Hotel non bintang kelompok kamar 10 sampai 24 merupakan pilihan sebagian besar tamu dengan tamu sebanyak 58.927 orang atau sekitar 43,03 persen, dengan tamu dalam negeri sebanyak 27.165 orang dan tamu luar negeri sebanyak 31.762 orang.
Baca juga: Okupansi hotel oleh turis asing capai 90 persen di Gili Tramena Lombok
BPS mencatat rata-rata lama menginap di hotel non-bintang menurun menjadi 1,56 hari dari sebelumnya 1,63 hari pada Mei 2025.
Hotel bintang 4 mencatat okupansi tertinggi sebesar 46,47 persen, lalu disusul hotel bintang 5 sebesar 44,64 persen, dan hotel bintang 1 hanya 18,31 persen.
Perubahan tren itu menunjukkan bahwa geliat pariwisata NTB ditopang oleh diversifikasi akomodasi yang disesuaikan dengan karakteristik wisatawan.
Baca juga: BPS catat penurunan tamu hotel di NTB pada Februari 2025
Baca juga: Okupansi hotel di Mandalika Lombok Tengah saat Bau Nyale capai 70 persen
