Tanjung Selor (ANTARA) -
Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) surplus 245,54 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada Januari 2023 didukung capaian ekspor 260,25 juta dolar AS dan impor mencapai 14,71 juta dolar AS. “Komoditas ekspor itu seluruhnya non migas yang mencapai 260,25 juta dolar AS atau naik 346,50 persen dibanding Januari di 2022,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai, di Tanjung Selor, Selasa.
Jika dibanding Desember 2022, ekspor Kaltara sedikit lebih menurun pada Januari 2023. Rinciannya, dari 271,14 juta dolar AS menjadi 260,25 juta dolar AS. Penurunan ini disebabkan penurunan ekspor non migas. Sedangkan hasil industri mengalami peningkatan tajam sebesar 73,4 persen.
Sektor hasil tambang mengalami peningkatan ekspor sebesar 45,21 persen atau menjadi 224,89 juta dolar AS. Hasil industri mengalami peningkatan menjadi 4,03 juta dolar AS atau naik sebesar 38.374,63 persen, dan sektor hasil pertanian melakukan ekspor sebesar 20,26 juta dolar AS mengalami peningkatan sebesar 52,99 persen.
Pada sisi lain, total ekspor Provinsi Kaltara yang dilakukan melalui pelabuhan di luar Provinsi Kaltara pada Januari 2023 mencapai 9,67 juta dolar AS. Masing-masing melalui pelabuhan di DKI Jakarta sebesar 0,0004 juta dolar AS, Jawa Timur sebesar 8,19 juta dolar AS, dan Sulawesi Selatan sebesar 0,12 juta dolar AS.
Negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kaltara Januari 2023 adalah China, India, Filipina, Kamboja, dan Italia dengan nilai masing-masing mencapai 57,79 juta dolar AS, 45,41 juta dolar AS, 32,00 juta dolar AS, 31,38 juta dolar AS, dan 29,01 juta dolar AS.
Peranan kelima negara ini dalam ekspor Provinsi Kaltara mencapai 75,15 persen terhadap total ekspor pada Januari tahun 2022. Jika dibandingkan dengan Desember 2022, terjadi peningkatan ekspor ke India, Filipina, Kamboja, Italia, dan Jepang. Di lain sisi, terjadi penurunan ekspor ke China, Malaysia, dan Thailand.
Adapun neraca impor Kaltara pada Januari 2023 mengalami peningkatan dibanding Desember 2022, yaitu 0,42 persen atau menjadi 14,71 juta dolar AS. Nilai impor komoditas barang migas tercatat tidak melakukan impor pada bulan Januari.
Baca juga: Neraca perdagangan November lanjutkan tren surplus 31 bulan
Baca juga: Neraca perdagangan tetap surplus meski ada kenaikan harga BBM
Baca juga: Neraca perdagangan November lanjutkan tren surplus 31 bulan
Baca juga: Neraca perdagangan tetap surplus meski ada kenaikan harga BBM
Sedangkan komoditas barang non migas tercatat melakukan impor hingga mencapai 14,71 juta dolar AS. Peningkatan nilai impor pada Januari 2023 disebabkan oleh peningkatan nilai impor komoditas barang hasil industri menjadi sebesar dolar AS 14,61 juta atau naik 8,41 persen, impor hasil tambang turun menjadi sebesar dolar AS 0,10 juta.
Adapun hasil pertanian tercatat tidak melakukan transaksi impor untuk Kaltara pada bulan Januari. Demikian juga barang migas. Secara kumulatif nilai impor Kaltara periode Januari 2023 mencapai 14,71 juta dolar AS dan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 terjadi peningkatan sebesar 27,67 persen.
Impor non migas Kaltara pada Januari mencapai 14,71 juta dolar AS berasal dari China, Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab, dan Vietnam masing-masing mencapai 0,16 juta dolar AS, 2,25 juta dolar AS, 4,37 juta dolar AS, 1,50 juta dolar AS, dan 6,43 juta dolar AS.
Jika dibandingkan dengan Desember 2022, impor non migas pada bulan Januari 2023 mengalami peningkatan 7,10 persen. Secara kumulatif nilai impor non migas Januari sebesar 14,71 juta dolar AS, mengalami peningkatan sebesar 27,67 persen dibanding periode yang sama di 2022.