Senator NTB harapkan program makan bergizi gratis tekan produk impor

id DPD RI NTB Mirah Midadan ,Makan Gizi Gratis,DPD RI,Produk Lokal

Senator NTB harapkan program makan bergizi gratis tekan produk impor

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Nusa Tenggara Barat Mirah Midadan Fahmid berharap program makan gizi gratis Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka dapat menekan atau meminimalisasi penggunaan komoditas impor, dan mengedepankan komoditas lokal daerah setempat.

"Jangan sampai ada celah komoditas impor, karena kita punya segalanya. Contoh NTB memiliki peternakan sapi, cabai, telur, ayam, beras dan lain-lain," ujarnya di Mataram, Minggu.

Ia mengaku  mendukung program makan gizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka pada 2025. Namun demikian, program tersebut harus berpihak pada masyarakat utamanya petani melalui penggunaan produk pangan lokal.

"Usahakan bahan pangan yang digunakan adalah komoditas atau produk lokal. Paling tidak kalau ada di daerah setempat gunakan itu, kecuali tidak ada, baru ambil dari daerah lain sehingga ini bisa dinikmati orang daerah," ucap Mirah.

Baca juga: Edukasi orang tua tentukan keberlanjutan makan bergizi gratis

Mirah berjanji dalam rapat dengar pendapat antara DPD dan pemerintah akan menyuarakan penggunaan produk lokal dalam program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran tersebut.

"Kami akan menyuarakan mengenai ini dengan Kementan, untuk menggunakan produk lokal itu sendiri," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Mirah, perlu keterlibatan semua pihak dalam menyukseskan program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran tersebut. Tak hanya itu, dirinya meyakini NTB akan mampu menjalankan program tersebut.

Baca juga: HNSI minta ada ikan sebagai protein pada program makan bergizi

Pemerintahan Prabowo-Gibran menggagas program makan bergizi gratis yang akan dimulai pada 2025. Bagian dari agenda prioritas ini menargetkan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dengan anggaran mencapai Rp71 triliun yang dikelola Badan Gizi Nasional.

Tujuannya menyediakan makanan bergizi secara gratis, mengurangi angka kekurangan gizi, dan meningkatkan kesehatan dan membangun fondasi kecerdasan generasi muda sejak dini melalui asupan makanan bergizi.

Baca juga: Sinergi pentahelix berperan penting jaga keamanan pangan
Baca juga: Pemuda di Mataram dilibatkan dalam program makanan bergizi
Baca juga: Opsi bahan makanan lokal untuk siapkan bekal bergizi