Palu (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti melantik Profesor Amar sebagai Rektor Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulawesi Tengah, untuk periode 2023 - 2027.

"Selanjutnya saudara - saudara mohon mengikuti kata - kata saya. Demi Allah saya bersumpah bahwa saya, akan setia dan taat kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan, dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," kata Suharti saat mengambil sumpah yang diikuti oleh para pejabat yang dilantik, Selasa.

Selanjutnya, "Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan akan menjunjung etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab, bahwa saya akan menjaga integritas tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela,"

Profesor Amar dilantik oleh Sekjen Kemendikbud Ristek bersamaan dengan 11 orang pejabat lainnya yang berlangsung di kemendikbudristek.  Pelantikan terhadap 12 orang pejabat tersebut disiarkan oleh Kemendikbudristek secara daring melalui akun Youtube kementerian tersebut.  Amar sebelumnya bersaing dengan dua orang calon rektor masing-masing Doktor Lufsyi Mahmudin dan Profesor Muhammad Khairil. Ia berhasil perolehan 77 suara dari Anggota Senat Untad dan Profesor Khairil meraih 32 suara, sementara Doktor Lufsyi Mahmudin tidak memperoleh suara dalam pemilihan Rektor Untad periode 2023 - 2027. "Bapak dan ibu sekalian mari kita bekerja sebaik-baiknya ketika kita menjabat, ketika kita diberikan kewenangan," ujar Sekjen Suharti.

Baca juga: Revitalisasi pendidikan vokasi tingkatkan kualitas SDM
Baca juga: Indonesia siap jadi tuan rumah Olimpiade Geografi Internasional 2023

Sementara itu Profesor Amar mengajak kepada semua civitas akademik Untad Palu untuk bekerja sama dalam mengembangkan perguruan tinggi negeri tersebut. Untad, kata dia, merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar dan ternama di Kawasan Timur Indonesia yang berkewajiban untuk membangun sumber daya manusia yang lebih baik pada masa kini dan akan datang. "Maka peningkatan kualitas layanan akademik dan proses pengembangan mutu harus dilakukan. Karenanya dibutuhkan kerja sama yang baik multi-pihak," ujar Amar.



 

 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024