Mataram (ANTARA) - SISI LAIN SISasa. Berarti untuk aku. Berasal dari ke-random an duniawi ini. Menghasilkan berbagai bentuk bunga yang lucu. Pemberian lirik dan bimbingan "ruh" yang panjang proses nya.
Terima kasih sudah menjadi bagian bunga terindah Sasa. Terima kasih sudah menjadi pupuk terbaik mekarnya seorang SiSasa.
Inilah pesan yang pernah saya kutip dari IG nya SiSasa yang ditujukannya kepada sepasang penyemangat mimpi nya yaitu Kang Osenk Rahadyan Shalat dan Teh RienRin Kristianti.
SiSasa yang pada malam ini (12/3) memulai debut nya mengusung album mini yang berjudul "SISI LAIN SiSasa". Terdiri dari enam judul lagu jagoan yang hendak diperkenalkannya kepada khalayak lewat Launching album mini ini.
Teh Rien Imajirien & Kang Osenk ROOM Project sangat bersungguh-sungguh berusaha meyakinkan siapapun bahwa SiSasa punya sesuatu yang mesti diapresiasi sebagai bagian yang ikut meramaikan semacam jagat industri musik di NTB.
Lewat enam lagu andalannya tersebut tentu SiSasa sangat sadar akan kualitas kekaryaannya. Artinya SiSasa memiliki "taste" yang baik untuk men-seleksi karya yang akan dibawakannya.
Maka tidak menutup kemungkinan ke depannya dia pun berpotensi menjadi penulis lagu. Atau paling tidak gemar menulis puisi. Seperti juga ada beberapa coretan kecil tulisan-tulisannya yang pernah saya temui.
Bagi saya, bahasanya SiSasa yang memberi perumpamaan tentang lingkup aktivitas nya dengan istilah seputar bunga dan pupuk sungguhlah tidak bisa diremehkan.
Nampaknya seolah sudah tumbuh kesadaran bagi belia kelahiran 15 Februari 2001 ini, bahwa kita harus menghargai diri kita apa adanya seperti ketika kita berada di kebun bunga yang juga diramaikan oleh tumbuhnya pepohonan rindang, adanya cacing, tanah, akar, lumut bahkan amoeba dan seterusnya.
Kesadaran mau merasa ingin menghargai keberadaan dirinya juga adalah seperti kebun yang sebenarnya memiliki banyak potensi yang mesti dia gali menjadi sesuatu yang bermanfaat di kemudian hari.
Bahkan eksistensi "amoeba" yang di umpamakan sebagai dirinya ini menjadi bagian dari karya baru nya yang sedang digarap bersama Ary Juliyant dalam membuat lagu berjudul CATATAN SANG AMOEBA (ArJul/Sasa) sebagai bukti mulai gelisahnya SiSasa untuk berkarya.
Seperti potongan kalimat berikut ini pada karya tersebut di atas : "... mungkin aku adalah amoeba yang diberikan karunia menjadi manusia ". Dan ..." Aku diterpa derai tangisan dari seekor cacing yang me sebenarnya dia itu jenaka.." . Sungguh kalimat yang menarik bagi saya.
Semoga pergerakan SiSasa ini juga membuat kita bisa semakin merasa terpanggil untuk lebih humble dan guyub kita bersama membangun potensi kesenian. Apapun termasuk Sastra di NTB yang sudah banyak menuai prestasi dan nama baik di luar NTB, namun belum mampu di- apresiasi penuh di daerahnya sebagai sebuah aset peradaban bangsa yang akan membawa nama baik NTB di mata dunia ke depannya.
Ya sudah lah. Lebih baik kita bergerak terus saja dengan ketulusan semampunya. Tetap semangat. InsyaAllah.
Saya akan tetap mendukung, mengagumi dan meng-apresiasi sebuah pertanyaan yang pernah diungkapkannya :
" Seberapa banyakkah lagi rasa yang harus aku korbankan demi menyadarkanku tentang mencintai apa yang ada pada diriku? " .
SiSasa bagiku luar biasa. I feel always proud of you. Sukses selalu. Aamiin.
Penulis: Ary Juliyant (Pegiat seni musik Pulau Lombok/pelaku gerilyawan musik)
Terima kasih sudah menjadi bagian bunga terindah Sasa. Terima kasih sudah menjadi pupuk terbaik mekarnya seorang SiSasa.
Inilah pesan yang pernah saya kutip dari IG nya SiSasa yang ditujukannya kepada sepasang penyemangat mimpi nya yaitu Kang Osenk Rahadyan Shalat dan Teh RienRin Kristianti.
SiSasa yang pada malam ini (12/3) memulai debut nya mengusung album mini yang berjudul "SISI LAIN SiSasa". Terdiri dari enam judul lagu jagoan yang hendak diperkenalkannya kepada khalayak lewat Launching album mini ini.
Teh Rien Imajirien & Kang Osenk ROOM Project sangat bersungguh-sungguh berusaha meyakinkan siapapun bahwa SiSasa punya sesuatu yang mesti diapresiasi sebagai bagian yang ikut meramaikan semacam jagat industri musik di NTB.
Lewat enam lagu andalannya tersebut tentu SiSasa sangat sadar akan kualitas kekaryaannya. Artinya SiSasa memiliki "taste" yang baik untuk men-seleksi karya yang akan dibawakannya.
Maka tidak menutup kemungkinan ke depannya dia pun berpotensi menjadi penulis lagu. Atau paling tidak gemar menulis puisi. Seperti juga ada beberapa coretan kecil tulisan-tulisannya yang pernah saya temui.
Bagi saya, bahasanya SiSasa yang memberi perumpamaan tentang lingkup aktivitas nya dengan istilah seputar bunga dan pupuk sungguhlah tidak bisa diremehkan.
Nampaknya seolah sudah tumbuh kesadaran bagi belia kelahiran 15 Februari 2001 ini, bahwa kita harus menghargai diri kita apa adanya seperti ketika kita berada di kebun bunga yang juga diramaikan oleh tumbuhnya pepohonan rindang, adanya cacing, tanah, akar, lumut bahkan amoeba dan seterusnya.
Kesadaran mau merasa ingin menghargai keberadaan dirinya juga adalah seperti kebun yang sebenarnya memiliki banyak potensi yang mesti dia gali menjadi sesuatu yang bermanfaat di kemudian hari.
Bahkan eksistensi "amoeba" yang di umpamakan sebagai dirinya ini menjadi bagian dari karya baru nya yang sedang digarap bersama Ary Juliyant dalam membuat lagu berjudul CATATAN SANG AMOEBA (ArJul/Sasa) sebagai bukti mulai gelisahnya SiSasa untuk berkarya.
Seperti potongan kalimat berikut ini pada karya tersebut di atas : "... mungkin aku adalah amoeba yang diberikan karunia menjadi manusia ". Dan ..." Aku diterpa derai tangisan dari seekor cacing yang me sebenarnya dia itu jenaka.." . Sungguh kalimat yang menarik bagi saya.
Semoga pergerakan SiSasa ini juga membuat kita bisa semakin merasa terpanggil untuk lebih humble dan guyub kita bersama membangun potensi kesenian. Apapun termasuk Sastra di NTB yang sudah banyak menuai prestasi dan nama baik di luar NTB, namun belum mampu di- apresiasi penuh di daerahnya sebagai sebuah aset peradaban bangsa yang akan membawa nama baik NTB di mata dunia ke depannya.
Ya sudah lah. Lebih baik kita bergerak terus saja dengan ketulusan semampunya. Tetap semangat. InsyaAllah.
Saya akan tetap mendukung, mengagumi dan meng-apresiasi sebuah pertanyaan yang pernah diungkapkannya :
" Seberapa banyakkah lagi rasa yang harus aku korbankan demi menyadarkanku tentang mencintai apa yang ada pada diriku? " .
SiSasa bagiku luar biasa. I feel always proud of you. Sukses selalu. Aamiin.
Penulis: Ary Juliyant (Pegiat seni musik Pulau Lombok/pelaku gerilyawan musik)