Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak orang tua untuk menyukseskan program pencegahan stunting dengan melakukan penimbangan balita secara berkala.

"Setiap bulan perlu membawa balita ke posyandu, puskesmas atau ke fasilitas kesehatan lain untuk melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan," kata Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK Agus Suprapto dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Agus menjelaskan, orang tua harus memastikan anak balitanya mengalami kenaikan berat badan sesuai grafik pertumbuhan yang terdapat di dalam Kartu Menuju Sehat. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara berkala, kata dia, sangat penting untuk deteksi dini stunting.  

"Jika terdapat balita yang berat badannya stagnan dan tidak mengalami kenaikan dalam dua kali penimbangan, maka akan dicari tahu penyebabnya apakah karena kondisi kesehatan balita tersebut atau karena konsumsinya yang kurang," katanya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kata dia, maka akan dilakukan intervensi lanjutan "Karena itu, untuk menyukseskan upaya pencegahan dan penanganan stunting maka orang tua perlu secara rutin membawa anak mereka untuk ditimbang dan diukur setiap bulannya," katanya.

Baca juga: Keteladanan orang tua kunci utama bentuk karakter anak
Baca juga: Lakukan konvergensi penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem

Menurutnya, deteksi dini stunting sangat diperlukan guna mewujudkan generasi emas dan berkualitas. "Pencegahan dan penanganan stunting merupakan program prioritas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan," katanya.

Kemenko PMK, kata dia, mengajak seluruh masyarakat khususnya para orang tua untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.  "Kemenko PMK bersama Kementerian Kesehatan dan instansi terkait lainnya juga terus berupaya mengintensifkan gerakan pemenuhan gizi keluarga terutama yang kaya protein hewani guna mencegah stunting," katanya.

Prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 21,6 persen. Sementara pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.

 

 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024