Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (24/3/2023), menghentikan keuntungan empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris jatuh 1,74 persen atau 124,15 poin menjadi menetap di 7.015,10.
 

Indeks CAC 40 menguat 0,11 persen atau 8,13 poin menjadi 7.139,25 pada Kamis (23/3/2023), setelah terkerek 0,26 persen atau 18,21 poin menjadi 7.131,12 pada Rabu (22/3/2023), dan bertambah 1,42 persen atau 99,77 poin menjadi 7.112,91 pada Selasa (21/3/2023).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya lima saham yang berhasil meraih keuntungan, sementara 35 saham lainnya mengalami kerugian.

Societe Generale SA, biasa juga disebut sebagai SocGen, sebuah perusahaan jasa keuangan multinasional yang berbasis di Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 6,13 persen.
 

Diikuti oleh saham sebuah perusahaan yang memproduksi produk kaca, material berkinerja tinggi, dan material konstruksi Compagnie de Saint-Gobain SA terperosok 5,30 persen; serta grup perusahaan jasa keuangan dan perbankan internasional Prancis BNP Paribas SA kehilangan 5,27 persen.

Baca juga: Saham Inggris kembali menguat, indeks terdongkrak 0,41 persen
Baca juga: Saham Jerman ditutup di zona hijau, indeks menguat 0,14 persen

Sementara itu, Sanofi SA, sebuah perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik dan alat kesehatan terangkat 1,31 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan yang memproduksi dan memasarkan minuman beralkohol Prancis Pernod Ricard SA meningkat 0,63 persen; serta sebuah grup perusahaan produksi barang fesyen mewah bermerek Gucci dan Yves Saint Laurent, Kering SA menguat 0,42 persen.
 

 


Pewarta : Apep Suhendar
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024