Mataram (ANTARA) - Jenazah anak buah kapal (ABK) korban kebakaran kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) MT Kristin Surabaya di Perairan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat berhasil teridentifikasi.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Lalu Muhammad Iwan Mahardan di Mataram, Senin, mengatakan jenazah ABK yang berhasil teridentifikasi tersebut bernama Sukirman.
"Memang tubuh korban tidak utuh. Tetapi, dari hasil identifikasi potongan tubuh korban, bisa dipastikan bahwa korban bernama Sukirman," kata Iwan.
Dia pun mengatakan bahwa identitas jenazah Sukirman berhasil terungkap dari hasil identifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang kini membuka posko identifikasi korban kebakaran tanker BBM MT Kristin Surabaya di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
Salah satu bukti yang menguatkan identifikasi tersebut terkait adanya luka bakar pada potongan tubuh jenazah Sukirman.
Potongan tubuh jenazah Sukirman, kali pertama ditemukan di atas kapal pada Senin dini hari sekitar pukul 04.20 Wita.
Humas Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wiswananda pun memastikan kondisi badan sudah tidak utuh karena hangus terbakar.
Usai ditemukan, tim SAR mengevakuasi potongan jenazah Sukirman ke Pelabuhan Gilimas, Kabupaten Lombok Barat, dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses autopsi oleh Tim DVI Polri.
Usai proses autopsi oleh Tim DVI Polri, potongan jenazah Sukirman dibawa ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB sekitar pukul 10.00 Wita.
Insiden kebakaran tanker BBM milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi sekitar pukul 14.45 Wita. Rencananya, tanker BBM yang mengangkut 5.900 kilo liter pertalite tersebut akan melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan.
Ledakan pun terjadi ketika kapal sedang menunggu antrean distribusi di perairan Ampenan. Saat itu, sebanyak tiga ABK menuju ke bagian depan kapal untuk menurunkan jangkar.
Berdasarkan laporan warga pesisir pantai Ampenan, sempat terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari kapal tersebut sebelum pada akhirnya terlihat kobaran api dengan kepulan asap tebal.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Lalu Muhammad Iwan Mahardan di Mataram, Senin, mengatakan jenazah ABK yang berhasil teridentifikasi tersebut bernama Sukirman.
"Memang tubuh korban tidak utuh. Tetapi, dari hasil identifikasi potongan tubuh korban, bisa dipastikan bahwa korban bernama Sukirman," kata Iwan.
Dia pun mengatakan bahwa identitas jenazah Sukirman berhasil terungkap dari hasil identifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang kini membuka posko identifikasi korban kebakaran tanker BBM MT Kristin Surabaya di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
Salah satu bukti yang menguatkan identifikasi tersebut terkait adanya luka bakar pada potongan tubuh jenazah Sukirman.
Potongan tubuh jenazah Sukirman, kali pertama ditemukan di atas kapal pada Senin dini hari sekitar pukul 04.20 Wita.
Humas Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wiswananda pun memastikan kondisi badan sudah tidak utuh karena hangus terbakar.
Usai ditemukan, tim SAR mengevakuasi potongan jenazah Sukirman ke Pelabuhan Gilimas, Kabupaten Lombok Barat, dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses autopsi oleh Tim DVI Polri.
Usai proses autopsi oleh Tim DVI Polri, potongan jenazah Sukirman dibawa ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB sekitar pukul 10.00 Wita.
Insiden kebakaran tanker BBM milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi sekitar pukul 14.45 Wita. Rencananya, tanker BBM yang mengangkut 5.900 kilo liter pertalite tersebut akan melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan.
Ledakan pun terjadi ketika kapal sedang menunggu antrean distribusi di perairan Ampenan. Saat itu, sebanyak tiga ABK menuju ke bagian depan kapal untuk menurunkan jangkar.
Berdasarkan laporan warga pesisir pantai Ampenan, sempat terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari kapal tersebut sebelum pada akhirnya terlihat kobaran api dengan kepulan asap tebal.