Bima (ANTARA) - Jumlah pemudik selama Ramadhan 1446 Hijriah di Pelabuhan Bima sudah mencapai tiga ribuan orang.
"Total penumpang yang masuk Bima hingga hari ini (selama Ramadhan) sudah 3.659 orang," ungkap Kepala Pelni Cabang Sabtu Agus Zuldi Hermawan kepada ANTARA, Minggu.
Dikatakannya, para penumpang yang mudik ini berasal dari berbagai daerah di tanah air.
"Namun, yang paling dominan itu pemudik dari Kota Makassar (Sulawesi Selatan), Kota Bontang (Kalimantan Timur) dan Sumba Waikelo (Nusa Tenggara Timur)," paparnya.
Baca juga: Pelabuhan Bima mulai dipadati pemudik
Agus menuturkan, selama periode arus mudik sejak 14 hari sebelum hari raya Idul Fitri dan 14 hari setelah lebaran ada empat armada kapal yang khusus beroperasi atau singgah di Pelabuhan Bima.
"Empat Kapal Muatan (KM) itu, KM. Awu, Binaiya, Tilongkabila dan KM. Leuser. Rata-rata kapal memiliki kapasitas hingga 1.400 orang," jelasnya.
Untuk menambah kenyamanan para pemudik, lanjut Agus, pihaknya telah menambah sejumlah petugas di sejumlah titik untuk bisa melayani langsung para penumpang.
"Kami menambah personil petugas di pelabuhan, embarkasi penumpang dan kasir. Semua ini kami lakukan agar penumpang lebih nyaman dan terlayani," tandasnya.
"Termasuk posko pengamanan, kami bersinergi dengan pihak Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), TNI AL dan Pelindo sebagai operator pelabuhan," sambung Agus.
Baca juga: Gubernur NTB Iqbal pantau kesiapan mudik jalur laut di Teluk Bima
Terakhir, Kepala Pelni ini mengimbau para pemudik atau umumnya penumpang diharapkan datang lebih awal di Pelabuhan Bima. Untuk memanfaatkan fitur cek in secara online yang ada di aplikasi Pelni mobile, agar tidak antrean panjang di pelabuhan.
"Aplikasi ini akan sangat membantu para pemudik atau penumpang memboking tiket dan terhindar antrian panjang dan praktek percaloan. Kalaupun menemukan calo, saya sarankan agar melaporkan ke petugas kami yang selalu standbay," pungkasnya.
Baca juga: BPTD Kelas II NTB pastikan kesiapan arus mudik Lebaran 2025