Bima (ANTARA) - Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dipadati para pemudik yang keluar atau masuk.
"Mereka memilih mudik lebih awal agar menghindari kepadatan di puncak arus mudik sekaligus manfaatkan sisa puasa Ramadhan bersama dengan keluarganya," kata Kepala Pelni Cabang Bima, Agus Zuldi Hermawan dikonfirmasi, Sabtu.
Dikatakannya, selama periode Maret ini aja, sudah ada 2.813 pemudik yang memasuki atau pun datang di Pelabuhan Bima.
"Membludaknya penumpang diperkirakan akan berlangsung pada tanggal 22-23 Maret, karena saat itu puncak arus mudik. Kemudian saat puncak arus balik, pada tanggal 9 April mendatang," papar Agus.
Baca juga: BPTD Kelas II NTB pastikan kesiapan arus mudik Lebaran 2025
Baca juga: Polresta Mataram siapkan lima pos mudik Lebaran 2025
Ia menjelaskan, para penumpang yang mudik ini berasal dari berbagai daerah di tanah air. Namun, pemudik paling dominan, mereka yang datang dari Kota Makassar (Sulawesi Selatan) dan Kota Bontang (Kalimantan Timur).
"Pemudik paling banyak dari Makassar dan Bontang," terangnya.
Baca juga: Pemprov NTB larang ASN mudik Lebaran 2025 gunakan mobil dinas
Agus berharap, kepada para pemudik atau umumnya penumpang diharapkan datang lebih awal di Pelabuhan Bima. Kemudian memanfaatkan fitur cek in secara online yang ada di aplikasi Pelni mobile, agar tidak antrean panjang di pelabuhan.
"Kami juga menghimbau warga agar waspada terhadap calo yang memanfaatkan situasi lebaran dan padat ini. Kalaupun menemukan calo, kami sarankan agar melaporkan ke petugas kami," tegasnya.
Baca juga: Pemprov NTB buka posko pengaduan arus mudik Leabaran 2025