Mataram (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat mengajak masyarakat untuk mulai menanam cabai di pekarangan rumah masing-masing guna menekan tingginya harga cabai.

"Manfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam cabai, gunakan media yang ada, berupa kaleng, ember bekas, polyback atau bisa langsung tanam jika ada pekarangan cukup," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Fathul Gani di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan untuk menyukseskan program menggalakkan menanam cabai di rumah ini, pihaknya menggandeng TP PKK NTB. Ini tidak lain untuk memasifkan tanam cabai dari rumah tangga.

"Tiap kepala keluarga (KK) menanam minimal sepuluh bibit cabai dan dirawat, Insya Allah kebutuhan cabai untuk konsumsi rumah tangga akan terpenuhi," ucapnya.

Fathul Gani mengungkapkan melonjaknya harga cabai di NTB karena minimnya pasokan di tingkat petani karena belum masuk panen.

"Sementara itu di sisi lain permintaan sangat tinggi, terlebih di bulan suci Ramadhan 2023," terangnya.

Ketua Kwarda Pramuka NTB ini menjelaskan jika merujuk data 2022, luas areal tanam cabai rawit di NTB mencapai 272,19 hektare, dengan total produksi mencapai 149,502 kuintal lebih. Sedangkan cabai besar luas areal tanah mencapai 150,3 hektar, total produksinya mencapai 71,686 kuintal lebih.

"Pada tahun 2023, untuk cabai rawit kami menargetkan produksinya 430,022 kuintal lebih dan cabai besar 209,142 kuintal lebih," ujar mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB ini.

Kendati demikian menurutnya, kenaikan harga cabai di pasaran murni karena kebutuhan lokal dan kebutuhan antarwilayah yang saling memenuhi permintaan yang begitu tinggi.

"Kami berharap menanam cabai dapat menjadi gerakan bersama, sehingga bisa menekan inflasi dan juga menciptakan kemandirian pangan masyarakat," katanya.

Harga cabai di sejumlah pasar di NTB melonjak naik pada awal puasa. Untuk cabai besar naik dari sebelumnya Rp32.667 per kilogram kini menjadi Rp37 ribu per kilogram.

Cabai rawit turun dari sebelumnya Rp84.333 per kilogram kini menjadi Rp83.333 per kilogram. Penurunan ini karena permintaan di pasar kembali normal.

"Terdapat selisih Rp4.333 dari harga sebelumnya. Penyebabnya karena permintaan meningkat di awal puasa untuk cabai besar," kata Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti.

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024