Mataram (ANTARA) - Direktur Kepolisian Perairan dan Udara Polda Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Polisi Kobul Syahrin Ritonga mengungkapkan ada terlihat ledakan saat tiga orang anak buah kapal tanker MT Kristin Surabaya masuk ke ruangan lego jangkar sebelum terjadi kebakaran.
"Begitu ketiga korban berjalan masuk ke ruangan lego jangkar, sekitar dua tiga detik terjadi ledakan," kata Kobul di Mataram, Rabu.
Dia menyampaikan gambaran peristiwa tersebut berdasarkan rekaman kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang ada pada kapal tanker MT Kristin Surabaya.
"Jadi, dari proses awal sampai proses terbakarnya itu kelihatan," ujarnya.
Rekaman gambar itu kini telah disita Tim Laboratorium Forensik Polda Bali untuk membantu penyidik dalam menelusuri penyebab insiden kebakaran kapal tanker MT Kristin Surabaya.
"Oleh karena itu, kami masih menunggu hasil identifikasi labfor. Kami menunggu proses verifikasi sampai 100 persen agar nanti saat penyajian data, bisa jadi alat bukti penyidik dalam mengungkap penyebab kebakaran," ucap dia.
Kobul mengatakan upaya tim labfor hingga kini masih berjalan. Bahkan, tim labfor sudah dua kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di kapal tanker MT Kristin Surabaya.
"Jadi, Selasa (28/3) sore turun lagi, katanya masih ada bukti yang mesti dikuatkan, dirasa masih ada hubungan dengan temuan pertama. Kami juga sudah lakukan gelar kecil, Kapolda NTB turut hadir," katanya.
Insiden kebakaran kapal tanker milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi Minggu (26/3) sekitar pukul 14.45 Wita, ketika kapal sedang menunggu antrean distribusi di perairan barat Pulau Lombok.
Rencananya kapal yang mengangkut 5.900 kiloliter pertalite milik Pertamina tersebut melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan, Kota Mataram.
Sebelum kobaran api dan kepulan asap terlihat mengitari kapal tanker, sejumlah warga pesisir pantai sempat mendengar ada suara ledakan.
Kabarnya sebelum terjadi ledakan, ada tiga orang ABK sedang bertugas menurunkan jangkar dari posisi geladak depan kapal.
Kapal tanker MT Kristin Surabaya diketahui mengangkut 17 orang ABK beserta kapten kapal. Sebanyak 14 orang dilaporkan selamat, sedangkan tiga orang lainnya meninggal dunia.
Dua dari tiga korban kebakaran kapal tanker itu sudah teridentifikasi atas nama Sukirman dan Dani Maulana.
"Begitu ketiga korban berjalan masuk ke ruangan lego jangkar, sekitar dua tiga detik terjadi ledakan," kata Kobul di Mataram, Rabu.
Dia menyampaikan gambaran peristiwa tersebut berdasarkan rekaman kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) yang ada pada kapal tanker MT Kristin Surabaya.
"Jadi, dari proses awal sampai proses terbakarnya itu kelihatan," ujarnya.
Rekaman gambar itu kini telah disita Tim Laboratorium Forensik Polda Bali untuk membantu penyidik dalam menelusuri penyebab insiden kebakaran kapal tanker MT Kristin Surabaya.
"Oleh karena itu, kami masih menunggu hasil identifikasi labfor. Kami menunggu proses verifikasi sampai 100 persen agar nanti saat penyajian data, bisa jadi alat bukti penyidik dalam mengungkap penyebab kebakaran," ucap dia.
Kobul mengatakan upaya tim labfor hingga kini masih berjalan. Bahkan, tim labfor sudah dua kali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di kapal tanker MT Kristin Surabaya.
"Jadi, Selasa (28/3) sore turun lagi, katanya masih ada bukti yang mesti dikuatkan, dirasa masih ada hubungan dengan temuan pertama. Kami juga sudah lakukan gelar kecil, Kapolda NTB turut hadir," katanya.
Insiden kebakaran kapal tanker milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi Minggu (26/3) sekitar pukul 14.45 Wita, ketika kapal sedang menunggu antrean distribusi di perairan barat Pulau Lombok.
Rencananya kapal yang mengangkut 5.900 kiloliter pertalite milik Pertamina tersebut melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan, Kota Mataram.
Sebelum kobaran api dan kepulan asap terlihat mengitari kapal tanker, sejumlah warga pesisir pantai sempat mendengar ada suara ledakan.
Kabarnya sebelum terjadi ledakan, ada tiga orang ABK sedang bertugas menurunkan jangkar dari posisi geladak depan kapal.
Kapal tanker MT Kristin Surabaya diketahui mengangkut 17 orang ABK beserta kapten kapal. Sebanyak 14 orang dilaporkan selamat, sedangkan tiga orang lainnya meninggal dunia.
Dua dari tiga korban kebakaran kapal tanker itu sudah teridentifikasi atas nama Sukirman dan Dani Maulana.