Denpasar (ANTARA) - Sebanyak empat kapal motor (KM) milik BUMN, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melayani angkutan mudik Lebaran 2023 dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. “Masing-masing empat kapal itu memiliki kapasitas 1.000 penumpang,” kata Kepala Cabang Pelni Denpasar Muhammad Ardiansyah di Denpasar, Jumat.
Empat kapal tersebut yakni KM Tilongkabila, KM Awu, KM Binaiya dan KM Leuser. Kapal-kapal tersebut sudah menjalani perawatan di antaranya pengecatan, perbaikan fasilitas keselamatan hingga penebalan plat kapal untuk memastikan kelayakan, keselamatan dan kenyamanan pemudik saat mudik Lebaran.
Adapun rata-rata per bulan lalu lintas pelayaran kapal Pelni di Pelabuhan Benoa Denpasar mencapai 13 kali. Ia memperkirakan terjadi peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan jasa BUMN itu pada musim mudik Lebaran 2023 yakni mencapai 20-25 persen dari jumlah penumpang normal.
Adapun jumlah penumpang normal dalam satu bulan yang diangkut oleh armada BUMN pelayaran itu yakni mencapai kisaran 1.500-1.700 orang penumpang. “Kenaikan jumlah penumpang kami perkirakan bisa mencapai 1.800 hingga 2.000 orang,” imbuhnya.
Seperti tahun sebelumnya, lanjut dia, pemudik rata-rata menuju kota-kota di Indonesia Tengah dan Timur di antaranya Bima di Nusa Tenggara Barat. Sebagian kecil lainnya menuju kota-kota di Sulawesi di antaranya Luwuk, Kendari dan Bau-Bau. “Pemudik yang menggunakan transportasi laut dari Benoa itu tidak banyak,” katanya.
Baca juga: Mudik gratis bisa tekan tingkat kecelakaan motor
Baca juga: Daop Madiun hadirkan "Ramadan Festive 2023"
Adapun angkutan Lebaran 2023 dilaksanakan H-15 hingga H+15 atau mulai 7 April hingga 8 Mei 2023. Sementara itu, pemesanan tiket salah satunya dapat dilakukan melalui aplikasi daring Pelni.co.id.
Untuk tujuan Bima di Nusa Tenggara Barat dari Benoa, Denpasar misalnya pada Minggu (16/4) atau H-6 Lebaran, keberangkatan dengan KM Tilongkabila untuk kategori ekonomi kelas 1 pukul 11.00 WITA sudah habis terjual dengan harga tiket Rp181.500 per orang dewasa. Sedangkan tiket kategori ekonomi kelas lainnya masih tersedia.
Empat kapal tersebut yakni KM Tilongkabila, KM Awu, KM Binaiya dan KM Leuser. Kapal-kapal tersebut sudah menjalani perawatan di antaranya pengecatan, perbaikan fasilitas keselamatan hingga penebalan plat kapal untuk memastikan kelayakan, keselamatan dan kenyamanan pemudik saat mudik Lebaran.
Adapun rata-rata per bulan lalu lintas pelayaran kapal Pelni di Pelabuhan Benoa Denpasar mencapai 13 kali. Ia memperkirakan terjadi peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan jasa BUMN itu pada musim mudik Lebaran 2023 yakni mencapai 20-25 persen dari jumlah penumpang normal.
Adapun jumlah penumpang normal dalam satu bulan yang diangkut oleh armada BUMN pelayaran itu yakni mencapai kisaran 1.500-1.700 orang penumpang. “Kenaikan jumlah penumpang kami perkirakan bisa mencapai 1.800 hingga 2.000 orang,” imbuhnya.
Seperti tahun sebelumnya, lanjut dia, pemudik rata-rata menuju kota-kota di Indonesia Tengah dan Timur di antaranya Bima di Nusa Tenggara Barat. Sebagian kecil lainnya menuju kota-kota di Sulawesi di antaranya Luwuk, Kendari dan Bau-Bau. “Pemudik yang menggunakan transportasi laut dari Benoa itu tidak banyak,” katanya.
Baca juga: Mudik gratis bisa tekan tingkat kecelakaan motor
Baca juga: Daop Madiun hadirkan "Ramadan Festive 2023"
Adapun angkutan Lebaran 2023 dilaksanakan H-15 hingga H+15 atau mulai 7 April hingga 8 Mei 2023. Sementara itu, pemesanan tiket salah satunya dapat dilakukan melalui aplikasi daring Pelni.co.id.
Untuk tujuan Bima di Nusa Tenggara Barat dari Benoa, Denpasar misalnya pada Minggu (16/4) atau H-6 Lebaran, keberangkatan dengan KM Tilongkabila untuk kategori ekonomi kelas 1 pukul 11.00 WITA sudah habis terjual dengan harga tiket Rp181.500 per orang dewasa. Sedangkan tiket kategori ekonomi kelas lainnya masih tersedia.