Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nusa Tenggara Barat menyatakan, gempa bumi tektonik magnitudo 5,8 menggetarkan wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu (2/4/2023) pukul 16:40 WITA.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=5,8 Episenter terletak pada koordinat 7.81° LS; 118.73° BT, atau tepatnya berlokasi pada jarak 70 kilometer barat laut Bima, NTB pada kedalaman 29 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi dalam keterangan tertulisnya di Praya, Minggu.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Bima dengan skala intensitas III - IV MMI, daerah Gowa, Makassar, Dompu, Sumbawa Besar, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI daerah Labuan Bajo, Mataram
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa karena dikhawatirkan ada gempa susulan yang membuat bangunan bisa runtuh dan membahayakan penghuninya.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak satu kali," katanya.
"Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=5,8 Episenter terletak pada koordinat 7.81° LS; 118.73° BT, atau tepatnya berlokasi pada jarak 70 kilometer barat laut Bima, NTB pada kedalaman 29 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi dalam keterangan tertulisnya di Praya, Minggu.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Bima dengan skala intensitas III - IV MMI, daerah Gowa, Makassar, Dompu, Sumbawa Besar, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI daerah Labuan Bajo, Mataram
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Ia meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa karena dikhawatirkan ada gempa susulan yang membuat bangunan bisa runtuh dan membahayakan penghuninya.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sebanyak satu kali," katanya.