Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menunggu hasil identifikasi Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali terkait insiden kebakaran kapal tanker MT Kristin Surabaya pengangkut bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina.

Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda NTB Kombes Pol. Kobul Syahrin Ritonga di Mataram, Rabu, mengatakan hasil identifikasi tim labfor nantinya akan menentukan arah penanganan. "Karena belum menerima (hasil labfor), jadi kami belum bisa menyimpulkan ada atau tidaknya peristiwa pidana dalam peristiwa tersebut," kata dia.

Kobul pun menyampaikan bahwa hasil koordinasi sementara dengan tim labfor, identifikasi masih dalam proses. "Jadi, untuk itu tunggu saja. Nanti kalau sudah ada perkembangan pasti akan kami sampaikan. Semua masih proses," ujarnya.

Terlepas dari upaya penelusuran penyebab insiden kebakaran yang terjadi di kawasan perairan Barat Pulau Lombok tersebut, Kobul memberi apresiasi terhadap TNI, Polri, Basarnas, dan Pertamina dalam upaya terpadu pencarian dan pertolongan.

"Mulai dari evakuasi kru kapal, pemadaman api, hingga mengawal proses pengamanan kapal yang berlabuh di Dermaga Gili Mas, Pelabuhan Lembar, itu yang penting sebenarnya. Berkat kerja sama kita semua sehingga peristiwa ini bisa ditanggulangi dengan cepat dan baik," kata Kobul.

Aksi penyelamatan kru kapal tanker MT Kristin Surabaya tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Kapolda NTB Irjen Pol. Djoko Poerwanto. Djoko memberikan apresiasi dengan memberikan piagam penghargaan kepada seluruh personel terpadu yang terlibat.

Kapolda NTB pun berharap adanya pemberian penghargaan itu sebagai modal semangat bagi personel lain agar terus menjalankan tugas dengan lebih baik. Insiden kebakaran kapal tanker milik perusahaan jasa pengangkut PT Hanlyn Jaya Mandiri itu terjadi Minggu (26/3) sekitar pukul 14.45 Wita, ketika sedang menunggu antrean distribusi BBM di kawasan perairan Barat Pulau Lombok.

Baca juga: IRT asal Aceh selundupkan 9,5 kilogram ganja ke Lombok demi anak
Baca juga: Penyidik Polda NTB tetapkan tersangka korupsi RS Pratama Dompu

Rencananya, kapal yang mengangkut 5.900 kiloliter pertalite milik Pertamina tersebut akan melakukan pengisian di Depo Pertamina Ampenan, Kota Mataram. Sebelum kobaran api dan kepulan asap terlihat mengitari kapal tanker, warga pesisir pantai sempat mendengar adanya suara ledakan.

Kabarnya, sebelum terjadi ledakan, ada sebanyak tiga ABK sedang bertugas menurunkan jangkar dari posisi geladak depan kapal. Kapal tanker MT Kristin Surabaya ini pun diketahui mengangkut 17 ABK beserta kapten kapal dengan 14 orang selamat dan tiga orang meninggal dunia. Jenazah tiga korban berhasil ditemukan di kawasan perairan Barat Pulau Lombok oleh tim terpadu. Penemuan jenazah berlangsung kurang dari sepekan setelah insiden terjadi pada Minggu (26/3).



 

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024