Mataram, (Antara) - Nusa Tenggara Barat segera miliki Sekolah Tinggi Pariwisata guna menampung siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan pariwisata.
"Jumlah siswa SMK jurusan pariwisata yang tamat sekolah rata-rata sekitar 700 orang per tahun dan kesulitan untuk melanjutkan sekolah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB M Nasir di Mataram, Kamis.
Dikatakan, untuk mendirikan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) tersebut membutuhkan lahan sekitar 20 hektare dan tim dari pusat sedang menjajaki lokasi yang cocok untuk lokasi sekolah tersebut.
Tim dari pusat beberapa waktu lalu telah bertemu dengan Wakil Gubernur NTB M Amin sekaligus membicarakan tentang rencana pendirian STP di NTB.
Pada saat itu, kata Nasir, wagub sangat antusias dan menyambut baik rencana pembangunan STP di daerah ini dan Wagub juga akan membantu untuk mencarikan lokasi yang tepat.
Dia menjelaskan, tim dari pusat telah melakukan survei lokasi baik di Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Barat, namun hingga kini belum diputuskan yang terbaik.
"Jika lokasi STP belum juga ketemu, maka kemungkinan mulai tahun ajaran 2015/2016 STP akan mulai dibuka sekaligus menerima calon mahasiswa dan akan memakai bekas gedung APDN Mataram," katanya.
STP sangat dibutuhkan di NTB, karena NTB menjadi salah satu daerah tujuan wisata (DTW) dan kunjungan wisata ke NTB terus menunjukkan peningkatan.
Pada tahun 2013 NTB menargetkan sejuta kunjungan, realisasinya lebih dari 100 persen dan tahun 2014 target kunjungan di atas satu juta wisatawan dan optimis bisa tercapai.
"Di NTB banyak terdapat objek wisata baik alam maupun budaya seperti objek wisata internasional pantai Senggigi, Malimbo, Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air, Taman Narmada dan Taman Gunung Rinjani," jelasnya.
"Jumlah siswa SMK jurusan pariwisata yang tamat sekolah rata-rata sekitar 700 orang per tahun dan kesulitan untuk melanjutkan sekolah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB M Nasir di Mataram, Kamis.
Dikatakan, untuk mendirikan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) tersebut membutuhkan lahan sekitar 20 hektare dan tim dari pusat sedang menjajaki lokasi yang cocok untuk lokasi sekolah tersebut.
Tim dari pusat beberapa waktu lalu telah bertemu dengan Wakil Gubernur NTB M Amin sekaligus membicarakan tentang rencana pendirian STP di NTB.
Pada saat itu, kata Nasir, wagub sangat antusias dan menyambut baik rencana pembangunan STP di daerah ini dan Wagub juga akan membantu untuk mencarikan lokasi yang tepat.
Dia menjelaskan, tim dari pusat telah melakukan survei lokasi baik di Lombok Tengah, Lombok Timur dan Lombok Barat, namun hingga kini belum diputuskan yang terbaik.
"Jika lokasi STP belum juga ketemu, maka kemungkinan mulai tahun ajaran 2015/2016 STP akan mulai dibuka sekaligus menerima calon mahasiswa dan akan memakai bekas gedung APDN Mataram," katanya.
STP sangat dibutuhkan di NTB, karena NTB menjadi salah satu daerah tujuan wisata (DTW) dan kunjungan wisata ke NTB terus menunjukkan peningkatan.
Pada tahun 2013 NTB menargetkan sejuta kunjungan, realisasinya lebih dari 100 persen dan tahun 2014 target kunjungan di atas satu juta wisatawan dan optimis bisa tercapai.
"Di NTB banyak terdapat objek wisata baik alam maupun budaya seperti objek wisata internasional pantai Senggigi, Malimbo, Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air, Taman Narmada dan Taman Gunung Rinjani," jelasnya.