Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Federasi Kempo Indonesia (PP FKI) mengirim 21 atlet yang terdiri dari 12 putra dan 9 putri untuk bersaing dalam ajang Kejuaraan Dunia Kempo 2023 atau The 19th IKF World Kempo Championship 2023 di Caldas de Rainha, Portugal pada 24-30 April.

Bertempat di Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta, Senin, Ketua Umum PP FKI Yasonna H. Laoly melepas Kontingen Indonesia yang merupakan atlet kempo terbaik yang berasal dari 10 provinsi di Tanah Air.

"Kami harapkan atlet-atlet Indonesia bisa sama seperti sebelumnya ketika bersaing di Kejuaraan Dunia di Turki pada 2021 dan tahun lalu di Tunisia. Kita selalu mendapat medali emas, perak, dan perunggu yang baik dan berada di peringkat kedua. Kami harapkan prestasi yang sama minimal bisa kita capai, dan kita tingkatkan," ujarnya Yasonna.

Atlet putra yang bersaing terdiri dari Ansori, Dio Siaga Putra, Dirhamsyah, Doni Samuel Harefa, Fadlun Rauf, Helga Algida, Muhammad Fajar Alkadafi, Muhammad Adib Mubarak, Muhammad Salahuddin Kevin Santosa, Rizwan Septiadin, Siauw Rudi, dan Zilane Alfajri.

Sementara 9 atlet putri adalah Akyla Alea Amanda, Annisa Rahmawati, Halimah, Lovita Sofnesia Hasibuan, Maria Devianeta Nanggor, Muthia Damatsa, Putri Daffa Dianlin, Shila Susiliana Palinbongdan Tia Agestin.

Yasonna mengatakan atlet telah melakukan persiapan training center sejak dua bulan lalu dan akan terus berlanjut hingga menjelang keberangkatan ke Portugal pada 23 April.

“Sebelumnya, kami juga mendatangkan pelatih dari Jepang selama satu bulan lebih. Jadi betul-betul kami lakukan kesiapan dengan baik menuju kejuaraan ini. Kami harapkan bisa membawa harum nama bangsa Indonesia di kancah pertandingan kempo internasional,” kata Yasonna yang juga merupakan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Atas dasar itu pula, Yasonna menargetkan Indonesia bisa meraih minimal 7 medali emas, 15 perak, 17 perunggu. “Itu minimal ya, tapi idealnya kami targetkan 11 medali emas,” ujar Yasonna. Sementara itu, Chef de Mission Kontingen Indonesia Timbul Thomas Lubis, menyebut target itu muncul lantaran Indonesia hanya mengikuti setengah dari jumlah nomor yang dipertandingkan. “Kami itu hanya mengikuti seperempat dari yang dipertandingkan, sementara negara lain mengikuti dua pertiga. Kalau kami kirim 100 orang mungkin akan juara umum, tapi mengirim itu tidak sembarangan,” kata Timbul.

“Kalau mengikuti jumlah itu pasti juara umum, tapi kan nomor satunya tradisional itu Spanyol. Tapi mereka kirim di atas 90 orang, kami cuma 21 kesatria. Empat kali lipat dari kita. Sebab, ada nomor-nomor yang kita tidak punya,. Ya, step by step,” ujarnya.

Selain atlet, Indonesia juga turut mengirimkan wasit yang bertugas dalam Kejuaraan Dunia Kempo 2023. Mereka adalah Nurdin Rohim Sani, Kamin, Awad Ibrahim, dan Haspriadi. Sementara itu, dua head coach juga turut ikut yaitu Elisabeth Prahmanawaty dan Muhammad Samaun Sangaji.

Baca juga: Yasonna bertekad tingkatkan prestasi kempo
Baca juga: Atlet kempo Rini Kurniati sumbangkan medali emas untuk NTB

Di bawah kepemimpinan Yasonna, FKI terus berupaya meningkatkan prestasi atlet-atlet Indonesia. Sebelumnya FKI juga menyelenggarakan program IKA – FKI National Kempo Training dan Grading 2023 di Wisma Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM RI di Cisarua, Jawa Barat pada 22-25 Februari.

FKI adalah induk organisasi kempo di Indonesia yang didirikan pada 10 November 2018 di Jakarta dengan nama Persatuan Olahraga Kempo Indonesia (Porkemi). Perubahan nama PORKEMI menjadi FKI ditetapkan pada 30 Januari 2021 dengan Keputusan Musyawarah Persatuan Nasional Luar Biasa (Mupernaslub) Porkemi pada 2021. FKI saat ini merupakan Anggota dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia, yang diakui oleh International Olympic Committee (IOC).
 

 

Pewarta : Muhammad Ramdan
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024