Banda Aceh (ANTARA) - Sebaran perolehan medali untuk cabang olahraga Shorinji Kempo pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 lebih merata, sementara didominasi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Barat.
"Dari 17 (nomor pertandingan yang sudah final), ternyata terbagi rata, banyak provinsi yang mendapatkan," kata Ketua Umum Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia(Perkemi), Laksdya TNI (Purn) Dr Agus Setiadji, di Banda Aceh, Kamis malam.
Pelaksanaan Shorinji Kempo PON XXI Aceh-Sumut memperebutkan sebanyak 22 nomor pertandingan baik kategori seni maupun tarung, dan berlangsung sejak 17-20 September 2024, di GOR KONI Aceh, Kota Banda Aceh.
Agus mengatakan, 22 nomor pertandingan yang dilombakan tersebut diikuti sebanyak 25 provinsi. Sejauh ini, kepanitiaan maupun dewan juri sudah menyelesaikan 17 partai final, tersisa lima nomor yang dilaksanakan besok.
Dirinya menyampaikan, medali emas pada Shorinji Kempo PON Aceh-Sumut ini lebih merata, berbeda saat di Papua 2021 lalu, di mana terjadi ketimpangan untuk satu provinsi saja. Untuk PON XXI ini, lanjut dia, hampir semua daerah mampu meraih prestasi, seperti Aceh sudah mendapatkan dua emas, kemudian NTT, Jawa Barat, Kalimantan Timur, DI Yogyakarta dan lainnya.
"Medali lebih merata, seperti Jawa Barat, kemudian NTT, Kalimantan Timur. Tidak seperti pada PON ke-20 Papua, terjadi ketimpangan di mana ada satu provinsi yang tinggi sekali sementara provinsi lain tidak," ujarnya.
Baca juga: Jatim juara umum dengan tujuh emas di cabor panjat tebing
Baca juga: Musisi Viky Sianipar dan Lebah Begantong guncang penutupan PON 2024
Hasil ini, kata Agus, telah menunjukkan bahwa kualitas pertandingan dan kekuatan di Shorinji Kempo sudah merata dari Sabang sampai Merauke. Dirinya menambahkan, untuk tiga besar terbanyak medali sementara dari 17 nomor pertandingan tersebut yakni NTT, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur, tetapi belum dapat dirincikan karena masih ada lima nomor lagi.
"Kekuatan NTT memang lebih banyak di PON ini, ada 23 kenshi yang mereka bawa. Dan besok masih ada beberapa pertandingan lagi," demikian Dr Agus Setiadji.