Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membuka semua objek wisata di Kota Mataram tanpa ada pembatasan jumlah pengunjung selama libur dan cuti bersama Idul Fitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.
"Alhamdulillah, libur Lebaran tahun 2023, semua objek wisata bisa kita buka tanpa pembatasan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.
Kondisi itu, lanjutnya, berbeda dengan tahun 2022 sebab kendati waktu itu semua objek wisata dibuka, namun dilakukan pembatasan karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara nasional akibat pandemi COVID-19.
Kendati demikian, pengawasan dan pemantauan terhadap lokasi objek wisata baik objek wisata pantai, wisata religi, maupun wisata kolam renang, tetap dilakukan oleh tim.
"Kita sudah ada satgas dibantu oleh TNI/Polri untuk melakukan pengawasan. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di masing-masing objek wisata juga kita libatkan," katanya.
Pengawasan kunjungan masyarakat ke objek wisata juga akan dilakukan hingga satu pekan ke depan karena dinilai berpotensi terjadi peningkatan kunjungan selama libur lebaran Idul Fitri dan "Lebaran Topat" (ketupat).
"Harapan kita, masyarakat bisa berlibur dengan aman dan nyaman di sejumlah objek wisata yang ada di Kota Mataram," ujarnya.
Denny menambahkan, beberapa objek wisata di Kota Mataram yang menjadi tujuan masyarakat berlibur antara lain di Pantai Gading, Pantai Mapak Indah, Pantai Loang Baloq, dan Pantai Ampenan.
Selain itu, sejumlah ruang publik di Mataram juga kerap menjadi tujuan warga untuk mengisi liburan seperti di Taman Udayana, Taman Sangkareang, dan sejumlah objek wisata buatan seperti kolam renang.
Kota Mataram, juga punya dua objek wisata religi yang tidak kalah ramai ketika libur Idul Fitri karena banyak warga yang memanfaatkan waktu libur untuk berziarah makam keramat.
"Dua objek wisata religi itu adalah Makam Loang Baloq di Sekarbela dan Makam Bintaro di Ampenan. Dua makam ini selalu rami dikunjungi peziarah, apalagi pada saat Lebaran Topat," katanya.
"Alhamdulillah, libur Lebaran tahun 2023, semua objek wisata bisa kita buka tanpa pembatasan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Jumat.
Kondisi itu, lanjutnya, berbeda dengan tahun 2022 sebab kendati waktu itu semua objek wisata dibuka, namun dilakukan pembatasan karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara nasional akibat pandemi COVID-19.
Kendati demikian, pengawasan dan pemantauan terhadap lokasi objek wisata baik objek wisata pantai, wisata religi, maupun wisata kolam renang, tetap dilakukan oleh tim.
"Kita sudah ada satgas dibantu oleh TNI/Polri untuk melakukan pengawasan. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di masing-masing objek wisata juga kita libatkan," katanya.
Pengawasan kunjungan masyarakat ke objek wisata juga akan dilakukan hingga satu pekan ke depan karena dinilai berpotensi terjadi peningkatan kunjungan selama libur lebaran Idul Fitri dan "Lebaran Topat" (ketupat).
"Harapan kita, masyarakat bisa berlibur dengan aman dan nyaman di sejumlah objek wisata yang ada di Kota Mataram," ujarnya.
Denny menambahkan, beberapa objek wisata di Kota Mataram yang menjadi tujuan masyarakat berlibur antara lain di Pantai Gading, Pantai Mapak Indah, Pantai Loang Baloq, dan Pantai Ampenan.
Selain itu, sejumlah ruang publik di Mataram juga kerap menjadi tujuan warga untuk mengisi liburan seperti di Taman Udayana, Taman Sangkareang, dan sejumlah objek wisata buatan seperti kolam renang.
Kota Mataram, juga punya dua objek wisata religi yang tidak kalah ramai ketika libur Idul Fitri karena banyak warga yang memanfaatkan waktu libur untuk berziarah makam keramat.
"Dua objek wisata religi itu adalah Makam Loang Baloq di Sekarbela dan Makam Bintaro di Ampenan. Dua makam ini selalu rami dikunjungi peziarah, apalagi pada saat Lebaran Topat," katanya.