Denpasar (ANTARA) - Ribuan peziarah diprediksi akan memadati Pemakaman Muslim Wanasari atau dikenal dengan kawasan Kampung Muslim di Denpasar, Bali, pada Hari Idul Fitri 1444 Hijriah, Sabtu.
Ketua Pemakaman Muslim Wanasari Haji Abdul Hakim di Denpasar, Jumat, menyampaikan bahwa ziarah saat hari-H lebaran merupakan tradisi Muslim di Pulau Dewata, sehingga diperkirakan puncaknya akan berlangsung sejak pukul 08.00 Wita.
"Biasanya padat dari jam 08.00-10.00 Wita. Kalau hari ini masih ramai biasa, kalau besok baru (padat). Saya tidak bisa memastikan karena mereka tidak datang bersamaan tapi bisa sampai 1.000 orang baru di jam itu saja," kata dia.
Untuk itu, pihak pemakaman sengaja akan membuka lokasi sejak pukul 06.00 Wita, lebih pagi dari hari biasa sampai pukul 17.00 Wita.
Abdul menjelaskan tradisi ziarah sendiri bukan hal baru dan tak terbatas hanya di Hari-H lebaran, karena tak sedikit pula umat Islam perantauan di Bali yang harus mudik.
"Ini puncaknya di Hari-H lebaran, tapi ramainya dari H-3 kelihatan antusias masyarakat. Biasanya yang domisili di Denpasar dan punya keluarga di Jawa nyekarnya H-3 karena mau mudik, bagi yang tidak maka di puncaknya setelah Shalat Ied," ujar dia.
Tradisi ziarah atau nyekar sendiri telah dilaksanakan secara turun temurun selama puluhan tahun di Pemakaman Muslim Wanasari, selain saat Idul Fitri peziarah juga kerap memadati saat Idul Adha.
Abdul menyebut tiap peziarah biasanya menghabiskan waktu selama 15-20 menit di dalam makam untuk menaburkan bunga dan berdoa.
"Biasanya nyekar mereka, tabur bunga, berdoa, intinya memohon kepada Allah untuk minta diampuni segala dosa perbuatan yang meninggal," jelas dia kepada media.
Makam yang terletak di Jalan Maruti, Denpasar, itu memang kerap menjadi langganan bagi umat Islam dari seluruh Bali, lantaran memiliki akses strategis dan pelayanan lengkap.
Salah satu peziarah bernama Putri Gerhani (23) yang datang untuk mendoakan orang tua dan saudaranya mengaku demikian, sehingga meski selalu ramai ia tetap akan datang ziarah.
Baca juga: Ratusan warga ziarah ke makam Gus Dur
Baca juga: Pemprov NTB ziarah makam pahlawan nasional TGKH Zainuddin Abdul Madjid
"Memang biasa kalau mau hari raya selalu ramai jadi tidak masalah, biasanya juga hari Jumat sering ziarah ke sini kirim doa," ujarnya.