Kabupaten Kepulauan Sitaro (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Bandung Kementerian ESDM masih menetapkan status siaga Gunung Karangetang, di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro(Sitaro), Sulawesi Utara(Sulut).
"Kami berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG terkait status siaga level III ini," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Minggu.
Dalam laporan aktivitas pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA, secara visual, kata dia, gunung dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut tersebut tampak jelas hingga berkabut.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah, asap kawah dua berwarna putih sedang tinggi 200 meter.
Pos PGA Karangetang merekam terjadinya vulkanik dangkal sebanyak dua kali dengan amplitudo 4-10 milimeter, durasi delapan detik, selanjutnya satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 20 milimeter, S-P : 0,7 detik durasi 10 detik.
Terekam juga satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20 milimeter, S-P 22 detik selama 133 detik.
Yudia menyebutkan, beberapa rekomendasi PVMBG yang dapat diikuti yaitu masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3,5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara.
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang juga diharapkan tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Baca juga: Aktivitas guguran lava Gunung Karangetang masih tinggi
"Kami berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG terkait status siaga level III ini," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Minggu.
Dalam laporan aktivitas pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA, secara visual, kata dia, gunung dengan ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut tersebut tampak jelas hingga berkabut.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah, asap kawah dua berwarna putih sedang tinggi 200 meter.
Pos PGA Karangetang merekam terjadinya vulkanik dangkal sebanyak dua kali dengan amplitudo 4-10 milimeter, durasi delapan detik, selanjutnya satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 20 milimeter, S-P : 0,7 detik durasi 10 detik.
Terekam juga satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 20 milimeter, S-P 22 detik selama 133 detik.
Yudia menyebutkan, beberapa rekomendasi PVMBG yang dapat diikuti yaitu masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama serta 3,5 kilometer pada sektor selatan dan tenggara.
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang juga diharapkan tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi serta senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulut dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Baca juga: Aktivitas guguran lava Gunung Karangetang masih tinggi
Baca juga: Warga Bebali-Sitaro diungsikan antisipasi lava Karangetang
Sementara pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
Sementara pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.