Jakarta (ANTARA) - Terminal Bus Tanjung Priok menjamin keamanan setiap pemilir atau pengguna angkutan arus balik Lebaran yang tiba di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada waktu dini hari. Kepala Terminal Bus Tanjung Priok Muzofar Surya Alam mengatakan pihaknya memiliki area yang bisa dimanfaatkan penumpang bus sebagai tempat menunggu, ketika bus dari perusahaan otobus berjalam pada waktu malam hari dari daerah pemberhentian terakhir, dan tiba di terminal pada waktu dinihari.
"Upayakan turun di terminal. Kalau turun di terminal keamanan lebih terjamin karena ada petugas gabungan yang ikut menjaga. Di sini kami siapkan area-area penumpang menunggu, dan juga fasilitas charger (stop kontak) dan musholla 24 jam," kata Muzofar kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar penumpang bus yang berjalan malam hari untuk mengupayakan tempat turun hanya di terminal terdekat dari rumah, agar barang-barang yang dibawa penumpang bisa tetap dijaga keamanannya.
Mengingat Terminal Bus Tanjung Priok adalah destinasi akhir, Muzofar merekomendasikan agar penumpang turun di terminal saja. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kejahatan jika penumpang turun di sejumlah area lain yang mungkin bus lewati di sekitar Tanjung Priok untuk pulang ke rumah masing-masing. "Kalau dia turun di jalan, (potensi) terjadi tindak kriminal lebih besar," kata Muzofar.
Arus balik penumpang bus dari Madura dan Jawa Timur saat ini sudah mulai terlihat adanya peningkatan sebesar 20 persen di Terminal Bus Tanjung Priok. Untuk Jawa Barat dan Jawa Tengah, karena jaraknya lebih dekat ke Jakarta, Muzofar memperkirakan arus balik baru mulai terlihat adanya peningkatan pada Kamis.
Baca juga: Seluruh terminal penumpang siap layani arus balik Lebaran
Baca juga: Program mudik gratis upaya menekan angka kecelakaan
Muzofar mengatakan jumlah bus yang tiba di Terminal Tanjung Priok pada Rabu sebanyak 223 unit dengan jumlah penumpang 1.336 orang. Dia memprediksi puncak arus balik di Terminal Bus Tanjung Priok baru terjadi antara Jumat, Sabtu, dan Minggu, mengingat itu hari terakhir aktivitas berlibur bagi anak sekolah dan pegawai swasta.
"Upayakan turun di terminal. Kalau turun di terminal keamanan lebih terjamin karena ada petugas gabungan yang ikut menjaga. Di sini kami siapkan area-area penumpang menunggu, dan juga fasilitas charger (stop kontak) dan musholla 24 jam," kata Muzofar kepada wartawan di Jakarta Utara, Rabu.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar penumpang bus yang berjalan malam hari untuk mengupayakan tempat turun hanya di terminal terdekat dari rumah, agar barang-barang yang dibawa penumpang bisa tetap dijaga keamanannya.
Mengingat Terminal Bus Tanjung Priok adalah destinasi akhir, Muzofar merekomendasikan agar penumpang turun di terminal saja. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kejahatan jika penumpang turun di sejumlah area lain yang mungkin bus lewati di sekitar Tanjung Priok untuk pulang ke rumah masing-masing. "Kalau dia turun di jalan, (potensi) terjadi tindak kriminal lebih besar," kata Muzofar.
Arus balik penumpang bus dari Madura dan Jawa Timur saat ini sudah mulai terlihat adanya peningkatan sebesar 20 persen di Terminal Bus Tanjung Priok. Untuk Jawa Barat dan Jawa Tengah, karena jaraknya lebih dekat ke Jakarta, Muzofar memperkirakan arus balik baru mulai terlihat adanya peningkatan pada Kamis.
Baca juga: Seluruh terminal penumpang siap layani arus balik Lebaran
Baca juga: Program mudik gratis upaya menekan angka kecelakaan
Muzofar mengatakan jumlah bus yang tiba di Terminal Tanjung Priok pada Rabu sebanyak 223 unit dengan jumlah penumpang 1.336 orang. Dia memprediksi puncak arus balik di Terminal Bus Tanjung Priok baru terjadi antara Jumat, Sabtu, dan Minggu, mengingat itu hari terakhir aktivitas berlibur bagi anak sekolah dan pegawai swasta.