Mataram, (Antara)- Enam orang siswa dari Thailand akan belajar membuat berbagai kuliner khas Lombok atau "sasak food" di Akademi Pariwisata (Akpar) Mataram, Nusa Tenggara Barat.
"Siswa dari Thailand tersebut akan berada di Kota Mataram selama tiga bulan dimulai pada Februari 2015," kata Direktur Akpar Mataram Drs I Putu Gede MPar di Mataram, Selasa.
Putu yang ditemui usai mendampingi delegasi pendidikan dari Thailand terkait kerja sama bidang pendidikan dan pariwisata ke Kota Mataram mengatakan, program ini merupakan salah satu wujud pertukaran pelajar.
"Pada Februari nanti kami juga akan mengirim enam mahasiswa ke Thailand untuk belajar berbagai masakan di negara itu," katanya.
Selama berada di Mataram, katanya, enam pelajar dari Thailand tersebut akan mempelajari berbagai jenis masakan khas sasak seperti ayam taliwang, "beberok", pelecing kangkung, sate pusut, "ebatan", pelalah dan lainnya, termasuk sejumlah masakan khas nusantara.
Ia mengatakan, para pelajar dari Thailand itu penting mempelajari menu khas Lombok dan nusantara secara umum karena banyak wisatawan dari Indonesia yang mencari masakan khas nusantara yang halal.
"Wisatawan dari Indonesia yang datang ke Thailand jumlahnya luar biasa, dan pada saat mencari makanan selalu mencari masakan Indonesia yang halal," ujarnya.
Sementara masakan Indonesia yang halal di Thailand masih jarang, sehingga pelajar Thailand membutuhkan keterampilan agar mampu membuat masakan Indonesia, termasuk masakan tradisional suku sasak.
"Dengan demikian, restoran di Thailand bisa memenuhi selera wisatawan saat berkunjung ke negara tersebut. Kondisi itu kami rasakan ketika beberapa minggu lalu kami berkunjung ke sana," katanya.
Dia mengatakan, pelajaran serupa juga akan didapatkan oleh mahasiswa dari Akpar Mataram. Selama tiga bulan berada di Thailand akan mempelajari berbagai masakan dan menu khas di negara itu.
"Siswa dari Thailand tersebut akan berada di Kota Mataram selama tiga bulan dimulai pada Februari 2015," kata Direktur Akpar Mataram Drs I Putu Gede MPar di Mataram, Selasa.
Putu yang ditemui usai mendampingi delegasi pendidikan dari Thailand terkait kerja sama bidang pendidikan dan pariwisata ke Kota Mataram mengatakan, program ini merupakan salah satu wujud pertukaran pelajar.
"Pada Februari nanti kami juga akan mengirim enam mahasiswa ke Thailand untuk belajar berbagai masakan di negara itu," katanya.
Selama berada di Mataram, katanya, enam pelajar dari Thailand tersebut akan mempelajari berbagai jenis masakan khas sasak seperti ayam taliwang, "beberok", pelecing kangkung, sate pusut, "ebatan", pelalah dan lainnya, termasuk sejumlah masakan khas nusantara.
Ia mengatakan, para pelajar dari Thailand itu penting mempelajari menu khas Lombok dan nusantara secara umum karena banyak wisatawan dari Indonesia yang mencari masakan khas nusantara yang halal.
"Wisatawan dari Indonesia yang datang ke Thailand jumlahnya luar biasa, dan pada saat mencari makanan selalu mencari masakan Indonesia yang halal," ujarnya.
Sementara masakan Indonesia yang halal di Thailand masih jarang, sehingga pelajar Thailand membutuhkan keterampilan agar mampu membuat masakan Indonesia, termasuk masakan tradisional suku sasak.
"Dengan demikian, restoran di Thailand bisa memenuhi selera wisatawan saat berkunjung ke negara tersebut. Kondisi itu kami rasakan ketika beberapa minggu lalu kami berkunjung ke sana," katanya.
Dia mengatakan, pelajaran serupa juga akan didapatkan oleh mahasiswa dari Akpar Mataram. Selama tiga bulan berada di Thailand akan mempelajari berbagai masakan dan menu khas di negara itu.