Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan sejumlah kampung di wilayah Kota Praya diterjang banjir, setelah diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang sejak siang hingga sore hari, Jumat Pukul 17.00 Wita.
"Banjir ini terjadi di empat Kelurahan di Kota Praya," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, Ridwan Makruf.
Empat wilayah yang terkena banjir itu di wilayah Kelurahan Praya, Leneng, Tiwugalih dan Kelurahan Prapen. Sedangkan jumlah warga yang terdampak itu mencapai ratusan jiwa, namun untuk data lengkapnya petugas masih melakukan pendataan. "Di Kampung Jawa, Kelurahan Praya itu mencapai 100 jiwa, belum warga yang terdampak di tiga kelurahan itu," katanya.
Banjir yang terjadi pada peralihan musim kemarau ini akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga air yang mengalir ke saluran irigasi meluap dan masuk ke dalam rumah warga. Selain itu, sampah yang menyumbat aliran air sungai, sehingga air meluap dan menyebabkan rumah warga termasuk asrama dan Mushala Polres Lombok Tengah juga diterjang banjir. "Ketinggian air itu setinggi kaki orang dewasa hingga mencapai 1,5 meter," katanya.
Kondisi banjir mulai surut setelah hujan berhenti dan pihaknya melakukan koordinasi dengan BWS untuk membuka pintu air yang ada di Bendungan Batujai Praya. "Kondisi air sudah mulai surut hingga malam ini," katanya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor sediakan 9 pos mudik Lebaran 2023
Baca juga: Ratusan hektare tanaman di Lombok Tengah rusak akibat banjir
Para korban banjir saat ini sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dengan mendirikan tenda, karena rumah mereka masih kotor dampak banjir dan belum bisa ditempati. Sedangkan untuk bantuan kedaruratan masih sedangkan dipersiapkan dan pihaknya masih melakukan pendataan terhadap dampak banjir. "Malam ini warga mengungsi di tenda atau di tempat yang lebih aman," katanya.*
"Banjir ini terjadi di empat Kelurahan di Kota Praya," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, Ridwan Makruf.
Empat wilayah yang terkena banjir itu di wilayah Kelurahan Praya, Leneng, Tiwugalih dan Kelurahan Prapen. Sedangkan jumlah warga yang terdampak itu mencapai ratusan jiwa, namun untuk data lengkapnya petugas masih melakukan pendataan. "Di Kampung Jawa, Kelurahan Praya itu mencapai 100 jiwa, belum warga yang terdampak di tiga kelurahan itu," katanya.
Banjir yang terjadi pada peralihan musim kemarau ini akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga air yang mengalir ke saluran irigasi meluap dan masuk ke dalam rumah warga. Selain itu, sampah yang menyumbat aliran air sungai, sehingga air meluap dan menyebabkan rumah warga termasuk asrama dan Mushala Polres Lombok Tengah juga diterjang banjir. "Ketinggian air itu setinggi kaki orang dewasa hingga mencapai 1,5 meter," katanya.
Kondisi banjir mulai surut setelah hujan berhenti dan pihaknya melakukan koordinasi dengan BWS untuk membuka pintu air yang ada di Bendungan Batujai Praya. "Kondisi air sudah mulai surut hingga malam ini," katanya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bogor sediakan 9 pos mudik Lebaran 2023
Baca juga: Ratusan hektare tanaman di Lombok Tengah rusak akibat banjir
Para korban banjir saat ini sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dengan mendirikan tenda, karena rumah mereka masih kotor dampak banjir dan belum bisa ditempati. Sedangkan untuk bantuan kedaruratan masih sedangkan dipersiapkan dan pihaknya masih melakukan pendataan terhadap dampak banjir. "Malam ini warga mengungsi di tenda atau di tempat yang lebih aman," katanya.*