Mataram, (Antara NTB) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat mencatat nilai ekspor kerajinan gerabah pada 2014 mencapai 37.787 dolar Amerika Serikat, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 51.345 dolar AS karena lesunya permintaan pasar.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Baiq Noviana Indiari di Mataram, Kamis, mengatakan dalam kurun tiga tahun terakhir nilai ekspor kerajinan gerabah terus mengalami penurunan.
"Pada 2012 nilai ekspor gerabah mencapai 83.704 dolar AS, pada 2013 turun menjadi 51.345 dolar AS. Penurunan nilai ekspor berlanjut lagi pada 2014 menjadi 37.787 dolar AS," katanya.
Ia memperkirakan penurunan volume dan nilai ekspor kerajinan gerabah karena sejumlah negara di kawasan Asia juga sudah mampu memproduksi gerabah, seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam.
Harga produk kerajinan dari ketiga negara tersebut juga diperkirakan relatif lebih murah, meskipun kualitasnya masih kalah dengan produksi pengerajin gerabah di NTB.
Penyebab lain menurunnya nilai ekspor gerabah, menurut Noviana, adalah adanya produk gerabah NTB yang diekspor melalui daerah lain, sehingga tidak tercatat di daerah asal.
"Kalau yang terdata di kami itu karena eksportirnya meminta surat keterangan asal (SKA) dari Disperindag NTB," ujarnya.
Ia mengatakan kerajinan gerabah NTB pada 2014 diekspor hanya ke lima negara, yakni Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 9.544 USD, Taiwan 1.790 dolar AS, Australia 13.707 dolar AS, Kanada 9.390 dolar AS, dan Inggris senilai 3.354 dolar AS.
"Jumlah negara yang mengekspor kerajinan gerabah NTB jauh berkurang dibanding dengan kondisi pada 2012 sebanyak sembilan negara," ucap Noviana.
Menurut dia pemerintah daerah dan pemerintah pusat sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas dan keragaman desain gerabah NTB, agar kerajinan unggulan tersebut tetap diminati pasar luar negeri. Bahkan, bantuan alat produksi juga sudah diberikan.
Bahkan sejumlah negara juga sudah ikut membantu memberikan pembinaan terkait desain kepada para pengerajin gerabah di Desa Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat.
"Pemerintah akan tetap memberikan pembinaan kepada para pelaku kerajinan gerabah," katanya.( *)
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Baiq Noviana Indiari di Mataram, Kamis, mengatakan dalam kurun tiga tahun terakhir nilai ekspor kerajinan gerabah terus mengalami penurunan.
"Pada 2012 nilai ekspor gerabah mencapai 83.704 dolar AS, pada 2013 turun menjadi 51.345 dolar AS. Penurunan nilai ekspor berlanjut lagi pada 2014 menjadi 37.787 dolar AS," katanya.
Ia memperkirakan penurunan volume dan nilai ekspor kerajinan gerabah karena sejumlah negara di kawasan Asia juga sudah mampu memproduksi gerabah, seperti Thailand, Myanmar, dan Vietnam.
Harga produk kerajinan dari ketiga negara tersebut juga diperkirakan relatif lebih murah, meskipun kualitasnya masih kalah dengan produksi pengerajin gerabah di NTB.
Penyebab lain menurunnya nilai ekspor gerabah, menurut Noviana, adalah adanya produk gerabah NTB yang diekspor melalui daerah lain, sehingga tidak tercatat di daerah asal.
"Kalau yang terdata di kami itu karena eksportirnya meminta surat keterangan asal (SKA) dari Disperindag NTB," ujarnya.
Ia mengatakan kerajinan gerabah NTB pada 2014 diekspor hanya ke lima negara, yakni Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar 9.544 USD, Taiwan 1.790 dolar AS, Australia 13.707 dolar AS, Kanada 9.390 dolar AS, dan Inggris senilai 3.354 dolar AS.
"Jumlah negara yang mengekspor kerajinan gerabah NTB jauh berkurang dibanding dengan kondisi pada 2012 sebanyak sembilan negara," ucap Noviana.
Menurut dia pemerintah daerah dan pemerintah pusat sudah berupaya untuk meningkatkan kualitas dan keragaman desain gerabah NTB, agar kerajinan unggulan tersebut tetap diminati pasar luar negeri. Bahkan, bantuan alat produksi juga sudah diberikan.
Bahkan sejumlah negara juga sudah ikut membantu memberikan pembinaan terkait desain kepada para pengerajin gerabah di Desa Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat.
"Pemerintah akan tetap memberikan pembinaan kepada para pelaku kerajinan gerabah," katanya.( *)