Mataram (ANTARA) - Ribuan umat Islam dari berbagai daerah di penjuru Tanah Air menghadiri haul pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua di Kawasan Wisata Religi Kompleks Alkhairaat, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu, 3 Mei 2023.
Fatimah Sania, warga Luwuk, Kabupaten Banggai, di Palu, Rabu, mengatakan menghadiri Haul bersama rombongan keluarganya dan sudah tiba sejak beberapa hari lalu demi hadir di kegiatan tersebut.
"Dari tanggal 26 kemarin sudah tiba di Kota Palu untuk menghadiri Haul Guru Tua ini bersama keluarga lainnya," katanya.
Ia mengatakan, keluarganya sudah merencanakan dari jauh hari demi ikut dalam pelaksanaan Haul Guru Tua.
Senada dengan hal tersebut, Handayani Rahmat, yang juga asal Kabupaten Banggai, mengatakan Haul kali ini sangat ramai dikunjungi dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Saya baru dua kali datang Haul sebelumnya, kali ini ada peningkatan dibanding sebelumnya. Dari mulai Festival Raudhah itu sudah ramai sekali," katanya.
Ia mengaku dirinya dan keluarga merupakan bagian dari Alkhairaat sehingga sangat menghargai perjuangan dan pengorbanan Guru Tua dalam menyebarkan pendidikan dan syiar Islam.
Sebelumnya, Ketua Panitia Haul Ke-55 Guru Tua, Habib Hasan Alhabsyi, mengatakan diperkirakan Haul Guru Tua Tahun 2023 dihadiri sekitar 70 ribu Abnahulkhairat dari berbagai daerah di Tanah Air.
Adapun, para Abnaul Khairaat atau alumni Alkhairaat sejak subuh sudah memadati tenda-tenda yang disediakan penyelenggara di Kompleks Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri Palu, untuk menghadiri haul ke-55 Guru Tua. Tenda-tenda yang tersedia sampai tidak mampu menampung karena jamaah membludak.
Guru Tua merupakan ulama sekaligus tokoh pendidik yang menyampaikan syiar Islam ke berbagai bagian negeri, termasuk Pulau Jawa, Gorontalo, Sulawesi Utara, Ternate, dan Maluku Utara hingga menetap di Sulawesi Tengah, tempatnya membangun pusat pendidikan Islam yang dinamai Alkhairaat.
Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Semuanya adalah saksi nyata akan dakwah dia yang tak mengenal lelah, yang kini telah mencapai lebih dari 1.700 madrasah.
Fatimah Sania, warga Luwuk, Kabupaten Banggai, di Palu, Rabu, mengatakan menghadiri Haul bersama rombongan keluarganya dan sudah tiba sejak beberapa hari lalu demi hadir di kegiatan tersebut.
"Dari tanggal 26 kemarin sudah tiba di Kota Palu untuk menghadiri Haul Guru Tua ini bersama keluarga lainnya," katanya.
Ia mengatakan, keluarganya sudah merencanakan dari jauh hari demi ikut dalam pelaksanaan Haul Guru Tua.
Senada dengan hal tersebut, Handayani Rahmat, yang juga asal Kabupaten Banggai, mengatakan Haul kali ini sangat ramai dikunjungi dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
"Saya baru dua kali datang Haul sebelumnya, kali ini ada peningkatan dibanding sebelumnya. Dari mulai Festival Raudhah itu sudah ramai sekali," katanya.
Ia mengaku dirinya dan keluarga merupakan bagian dari Alkhairaat sehingga sangat menghargai perjuangan dan pengorbanan Guru Tua dalam menyebarkan pendidikan dan syiar Islam.
Sebelumnya, Ketua Panitia Haul Ke-55 Guru Tua, Habib Hasan Alhabsyi, mengatakan diperkirakan Haul Guru Tua Tahun 2023 dihadiri sekitar 70 ribu Abnahulkhairat dari berbagai daerah di Tanah Air.
Adapun, para Abnaul Khairaat atau alumni Alkhairaat sejak subuh sudah memadati tenda-tenda yang disediakan penyelenggara di Kompleks Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri Palu, untuk menghadiri haul ke-55 Guru Tua. Tenda-tenda yang tersedia sampai tidak mampu menampung karena jamaah membludak.
Guru Tua merupakan ulama sekaligus tokoh pendidik yang menyampaikan syiar Islam ke berbagai bagian negeri, termasuk Pulau Jawa, Gorontalo, Sulawesi Utara, Ternate, dan Maluku Utara hingga menetap di Sulawesi Tengah, tempatnya membangun pusat pendidikan Islam yang dinamai Alkhairaat.
Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua. Semuanya adalah saksi nyata akan dakwah dia yang tak mengenal lelah, yang kini telah mencapai lebih dari 1.700 madrasah.